Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Rusia Gerebek Pengikut Sekte Terlarang Aum Shinrikyo

Kompas.com - 06/04/2016, 13:16 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

MOSCOW, KOMPAS.com – Komite Investigasi Rusia membuka kembali kasus pidana terkait pengikut sekte Aum Shinrikyo (Shining Path) dari Jepang. Polisi mencari para pengikutnya dengan menangkap 10 orang dalam penggerebekan di 25 tempat di Moskwa dan Petersburg.

Juru bicara komite, Valdimir Markin, seperti dirilis kantor berita Rusia, Tass, Selasa (5/4/2016), mengatakan, kasus dibuka karena aktivitas pengikut kelompok terlarang Aum Shinrikyo mulai aktif lagi. Kegiatan kelompok itu menyiratkan kekerasan terhadap individu dan bahaya lainnya untuk kesehatan.

Sebuah pengadilan di Moskwa telah melarang pengoperasian Aum Shinrikyo di Rusia sejak jatuhnya keputusan hakim pada 18 April 1995. Para pengikutnya dinyatakan bersalah atas tuduhan itu.

Markin mengatakan, jika kelompok ini aktif lagi dan melakukan tindakan melawan aturan, mereka akan diproses hukum. Mereka bisa didenda hingga 300.000 rubel atau hampir Rp 60 juta atau hukuman penjara hingga empat tahun.

Kelompok yang dilarang itu dipandang bertanggung jawab atas serangan gas syaraf sarin di kereta bawah tanah Tokyo tahun 1995 yang menewaskan 13 orang dan melukai 5.000 lainnya.

Sepuluh orang ditangkap dalam operasi di St Petersburg, lapor kantor berita Itar-Tass, sementara 44 warga Rusia yang diusir dari Montenegro sedang diselidiki.

Pemimpin Aum, Shoko Asahara, dan 12 orang anggota kelompoknya dihukum mati di Jepang.

Operasi di Rusia, seperti dirilis BBC News,  menargetkan rumah dan tempat ibadah orang-orang yang diduga anggota Aum Shinrikyo.

Jaksa Rusia mengatakan kelompok tersebut memaksa orang untuk memberikan sumbangan dan diperkirakan mereka memiliki 30.000 pendukung di Rusia.

Aum Shinrikyo pada mulanya adalah kelompok spiritual yang menggabungkan Hindu dan Buddha, tetapi kemudian menjadi sekte hari kiamat.

Sekitar 189 anggota sekter itu telah diadili di Jepang.  Shoko Asahara telah dihukum mati pada tahun 2004 namun sedang menunggu eksekusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com