Nama Muncul di "Panama Papers", PM Islandia Tetap Tolak Mundur

REYKJAVIK, KOMPAS.com - Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson menolak untuk mengundurkan diri, menyusul bocornya dokumen ""Panama Papers".

Dalam dokumen itu tercantum nama Gunnlaugsson dan istrinya, Anna Sigurlaug Palsdottir, yang menggunakan jasa firma di luar negaranya demi menyembunyikan investasi bernilai jutaan dollar AS dari kewajiban pajak.

Penolakan itu diungkapkan Gunnlaugsson dalam wawancara di sebuah stasiun televisi Islandia, Channel 2, Senin (4/4/2016).

Sebelumnya, desakan agar sang pejabat mundur telah muncul dari publik di negeri itu, menyusul bocornya data tadi.

Berdasarkan data itu, Gunnlaugsson dan istrinya, membeli Wintris Inc. yang merupakan perusahaan di wilayah Kepulauan Virgin, Inggris, pada Desember 2007.

Dia mengalihkan 50 sahamnya kepada sang istri di tahun 2009, dengan jumlah simbolik sebesar satu dollar AS.

Terkait kasus ini, dia berkeras mengaku tak pernah menyembunyikan uang, terlebih di luar negeri.

Sementara, tentang istrinya, Gunnlaugsson mengatakan, Anna yang sudah berlimpah harta dari ayahnya selalu membayar kewajiban pajaknya di Islandia.  

Lebih dari 24.000 warga Islandia telah menandatangani petisi untuk mendesak sang PM meletakkan jabatannya terkait kasus ini.