Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Beberapa Negara yang Gemar Mereklamasi Lahan

Kompas.com - 04/04/2016, 12:04 WIB

KOMPAS.com - Reklamasi lahan, seperti yang kini menjadi masalah hukum di Jakarta, sebenarnya banyak dilakukan di berbagai belahan dunia.

Tujuannya bermacam-macam, namun paling sering tujuan reklamasi adalah menambah luas wilayah atau  untuk keperluan pembangunan infrastruktur.

Salah satu proyek reklamasi terbesar adalah Polder Beemster di Belanda. Proyek ini dikerjakan pada 1612 dan langsung menambah luas negeri itu sebesar 70 kilometer persegi.

Reklamasi juga dilakukan di Hongkong pada 1890 lewat Skema Reklamasi Praya yang menambah luas bekas jajahan Inggris itu antara 20-24 hektar.

Selain itu reklamasi juga kerap dilakukan untuk membuat sebuah pulau baru. Proyek semacam ini contohnya Bandara Internasional Kansai di Osaka, Jepang atau Bandara Internasional Hongkong.

Contoh pulau buatan lain yang dibangun untuk kepentingn bisnis misalny The Palm Islands, The World dan hotel Burj al-Arab di Dubai, Uni Emirat Arab.

Berikut sejumlah proyek reklamasi yang pernah dilakukan di seluruh dunia:

Banglades: negeri ini sudah mereklamasi tanah seluas 110 kilometer persegi dan berpotensi mereklamasi higga 12.000 kilometer persegi hingga kedalaman laut 12 meter.

Belanda: sekitar seperenam luas negeri ini atau sekitar 7.000 kilometer persegi sudah direklamasi dari laut, danau dan rawa-rawa.

Korea Selatan: hingga 2006, 38 persen atau 1.550 kilometer persegi tanah pesisir sudah direklamasi. Distrik bisnis internasional Songdo seluas 600 hektar adalah proyek reklamasi terbesar yang dilakukan pihak swasta.

Singapura: Sebanyak 20 persen dari luas wilayah negeri kota ini merupakan hasil reklamasi. Pada 2003, rencana untuk menambah wilayah sebesar 99 kilometer persegi dilanjutkan meski menghadapi tentangan dari Malaysia.

Hongkong: berbagai lokasi terkenal di negeri ini berdiri di atas lahan hasil reklamasi seperti Disneyland, Bandara Internasional Hongkong dan bekas bandara Kai Tak. Sebagian besar reklamasi dilakukan di sekitar lokasi utama di kedua sisi Pelabuhan Victoria.

Makau: Awalnya luas kota judi ini hanya 17 kilometer persegi. Namun dengan reklamasi, luas kota ini bertambah 170 persen.

Mumbai: Sebelumnya, kota ini terdiri dari tujuh pulau berbeda. Ketujuh pulau ini kemudian digabung dengan proyek reklamasi bertahap selama lima abad. Reklamasi dilakukan untuk mengembangkan Mumbai menjadi sebuah kota pelabuhan.

Monaco: Sebanyak 0,41 kilometer persegi dari total luas Monaco yang "hanya" 2,05 kilometer persegi diciptakan dari reklamasi laut, terutama di kawasan Fontvieville, La Condamine dan Larvoto/Bas Moulins.

Teluk Tokyo, Jepang: Proyek reklamasi menciptakan lahan seluas 249 kilometer persegi termasuk seluruh pulau buatan Odaiba.

Kobe, Jepang: Pada 1995 pemerintah kota melakukan reklamsi pantai dan menghasilkan lahan seluas 23 kilometer persegi.

Bahrain: Selama 1931-2007 Bahrain melakukan proyek reklamasi bertahap yang menambah luas negeri kecil itu hingga 70 persen sehingga menjadi 410 kilometer persegi.

Selandia Baru: Area seluas beberapa ratus hektar di depan pelabuhan Auckland, Wellington dan Dunedin adalah hasil reklamasi.

Dubai, UEA: Kota ini sudah memiliki empat pulau hasil reklamasi yaitu The Palm Jumeirah, Jebal Ali, The Burj al-Arab dan The World. Saat ini pulau kelima, The Palm Deira, tengah dalam pengerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com