VATICAN CITY, KOMPAS.com — Dalam pesan Paskahnya, Minggu (27/3/2016), Paus Fransiskus mengecam penolakan terhadap para migran dan pengungsi dari Timur Tengah.
"Pesan Paskah dari kebangkitan Yesus Kristus adalah mengingatkan kita agar tidak melupakan mereka yang tengah mencari masa depan yang lebih baik, lari dari perang, kelaparan, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial," ujar Paus.
"Terlalu sering, saudara dan saudari kita ini kehilangan nyawa dalam perjalanan atau ditolak mereka yang seharusnya bisa menyambut dan membantu," tambah Paus.
Sejak lama Paus Fransiskus menyerukan kepada komunitas global untuk membuka pintu untuk para pengungsi dan memerangi rasa ketakutan.
Seruan Paus ini semakin intensif setelah Uni Eropa dan Turki menandatangani kesepakatan kontroversial untuk mengusir kembali para pengungsi yang tiba di Yunani ke Turki.
Dalam kesempatan yang sama, Paus Fransiskus berharap, upaya pembicaraan damai yang disponsori PBB yang digelar di Geneva pada pertengahan Maret bisa menghentikan perang yang sudah berlangsung lima tahun di Suriah.
"Niat baik dan kerja sama akan menghasilkan buah perdamaian dan menciptakan masyarakat yang penuh persaudaraan," ujar Paus.
Paus juga mengecam berbagai aksi terorisme di Belgia, Turki, Nigeria, Chad, Kamerun, dan Pantai Gading yang mengakibatkan banyak nyawa melayang.