Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Teror Paris, Salah Abdeslam, Berharga "Setara Emas Seberat Tubuhnya"

Kompas.com - 22/03/2016, 14:26 WIB
BRUSELLS. KOMPAS.com -Pengacara Salah Abdeslam, salah satu tersangka pelaku teror Paris, Perancis, November 2015,  mengatakan, kliennya berharga “setara emas seberat tubuhnya” bagi aparat yang menginterogasinya.  Abdeslam sedang ditahan oleh kepolisian Belgia.

"Dia mau bekerja sama dan tidak menggunakan haknya untuk bungkam," kata Sven Mary, pengacaranya, seperti dirilis oleh BBC News, Selasa (22/3/2016).

Abdeslam ditangkap dalam penggrebekan di sebuah apartement di Brussels, Belgia, pekan lalu. Saat ini dia sedang diinterogasi oleh penyidik kepolisian setempat.

Pria berusia 26 tahun itu adalah satu-satunya tersangka pelaku yang masih hidup terkait dengan serangan Paris dan telah ditahan menyusul penangkapan dirinya.

Meski demikian, Mary menampik laporan bahwa kliennya itu akan menjadi informan sebagai balasan untuk perlakuan yang lebih lunak.

Abdeslam adalah warga Perancis kelahiran Belgia. Ia menjadi boronan paling dicari di Eropa, namun kini telah ditangkap dan ditahan di Belgia. Dari dalam tahanan kepolisian di Brussels, ibu kota Belgia, ia berupaya melawan rencana ekstradisi dirinya ke Perancis.

Pengacara Abdeslam sebelumnya mengancam akan menuntut penyidik Perancis, Francois Molins, karena telah memberitahu wartawan bahwa Abdeslam semula ingin meledakkan diri bersama pelaku lainnya, namun ia kemudian berubah pikiran.

Mary mengatakan, tindakan Molins merupakan sebuah pelanggaran kerahasiaan peradilan. Namun, Molins mengatakan ia memiliki hak untuk mengungkapkan kemajuan penyelidikan secara "obyektif"

Abdeslam, kata Mary, akan terus menentang ekstradisi dengan segala cara. Namun, Mary juga menambahkan, "Masalahnya sudah jelas. Dia pasti akan dikirim ke Perancis. Kini tergantung hakim penyelidik yang memutuskan, kapan dia dikirim," katanya seperti dirilis BBC News.

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, jumlah orang yang terlibat dalam jaringan teroris jauh lebih besar dari yang diperkirakan semula.  Terkait hal itu, Hollande menginginkan agar Abdeslam segera mungkin dikirim ke Perancis untuk diadili.

Jaksa Belgia menyebut, Abdeslam bepergian ke Hongaria dua kali pada September lalu dengan menggunakan mobil sewaan. Bersamanya ada dua orang lain yang menggunakan kartu identitas dengan nama Samir Bouzid dan Soufiane Kayal.

Laki-laki pengguna nama palsu Soufiane Kayal diidentifikasi sebagai Najim Laachraoui, yang DNA-nya ditemukan dalam penggrebekan di sejumlah rumah di Auvelais dan kawasan Schaerbeek, Belgia.

Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders telah mengatakan bahwa tersangka sedang mempersiapkan serangan di Brussels sebelum ia ditangkap.  Pihak berwenang Belgia telah mendakwa Abdeslam telah melakukan tindakan terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com