Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guyuran Hujan, Jalan Sepi, dan Tatapan Tajam Polisi Sambut Obama di Havana...

Kompas.com - 21/03/2016, 08:30 WIB

HAVANA, KOMPAS.com - Guyuran hujan, jalan-jalan yang sepi, dan tatapan tajam para polisi berpakaian preman, "menyambut" kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Ibu Kota Kuba, Havana, Minggu (20/3/2016) waktu setempat, atau Senin WIB.

Pemandangan dari mobil lapis baja Cadillac Presiden AS yang sering disebut "the beast" pun menjadi berbeda dengan gambar-gambar tentang Havana yang ada di kartu pos selama ini.

Tidak ada sinar matahari berwarna keemasan yang menyelimuti perumahan-perumahan mewah menghadap pantai membiru.

Hujan yang turun pun seolah benar-benar menyambut kedatangan Presiden Obama. Sebab, hujan itu adalah hujan pertama di minggu ini, hampir bersamaan kedatangan Obama yang menjadi kunjungan pertama kali ke negara komunis itu sejak 88 tahun terakhir.

Obama yang ditemani seluruh anggota keluarganya tiba di pusat Kota Havana yang basah, dengan jalan-jalan yang sunyi. 

Padahal, biasanya cuaca yang buruk tak pernah benar-benar menghalangi aktivitas pelancong di kota itu. Aparat keamanan setempat, benar-benar mengamankan kedatangan Obama kali ini, 

Sekelompok polisi dengan pakaian preman, tetap mudah dikenali kebaradaannya, --karena bentuk badan dan pandangannya yang tajam, mengawal sudut-sudut jalan yang dilintasi Obama.

Mereka seolah memagari keberadaan Presiden AS sejak medarat di Bandara Internasional Jose Marti Havana, hingga ke peerhentian pertama Obama untuk kunjungan selama tiga hari di kota itu. 

Banyak jalan utama di kota itu ditutup untuk umum. Bangunan-bangunan besar pun terkunci tanpa aktivitas, sementara para agen rahasia bekerja dari atap gedung-gedung tersebut.

Malecon, tembok laut ikonik di sepanjang pesisir Havana, biasanya penuh sesak dengan wisatawan, dan musisi pada hari akhir pekan yang cerah.

Lokasi itu pun sebenarnya bisa menjadi spot yang sempurna untuk menyaksikan konvoi Obama yang melintas. Namun ternyata, yang terjadi di luar perkiraan. Lokasi itu sepi, nyaris tanpa kehidupan.

Masa depan baru
Seorang pekerja teknis yang terlihat di lokasi kedatangan Obama, Ariel Hernandez (42) mengaku, warga Kuba memang dilarang untuk mendekat ke zona steril yang disiapkan aparat keamanan setempat untuk keamanan Obama. 

"Mungkin mereka mengijinkan saya berada cukup dekat, karena mengira saya turis dengan tas ransel yang saya bawa ini," kata dia. 

Seperti umumnya warga Kuba lain, Hernandez berharap kedatangan Obama dapat benar-benar membuka isolasi hubungan kedua negara demi kemajuan Kuba dalam pergaulan duni yang lebih luas. 

"Sejak saya anak-anak, saya selalu mendengar cerita tentang revolusi, dan saat ini benar-benar sejarah yang saya saksikan sendiri, sejarah di mana kami berhadapan langsung dengan AS. Ini luar biasa," kata dia. 

"Bagi saya, ini merupakan tanda bahwa masa depan kami akan segera berubah," ungkap Hernandez. 

Sementara, Presiden Obama dan keluarganya yang tiba di lokasi pertama yakni Hotel Havana, langsung menghilang di balik barisan pengawan dan pasukan pengaman presiden, begitu keluar dari mobil. 

Baca: Tiba di Kuba, Obama Temui Para Staf Kedubes AS di Havana

Usai pertemuan dengan staf kedutaan besar AS di tempat itu, Obama dan keluarga memilih berjalan kaki untuk menikmati Kota Tua Havana. Mereka menikmati blok tersebut, termasuk Katedral Havana yang dibangun oleh Bangsa Spanyol.

Baca: Obama dan Keluarga Jalan Kaki Kunjungi Kota Tua Havana

Nah, di tempat ini barulah terlihat kerumunan orang yang menyambut Obama. Namun, terasa orang-orang itu memang dipersiapkan oleh aparat keamanan setempat, dan bukan warga yang natural datang untuk Obama.

Mereka memang datang di bawah kendali pasukan pengamanan setempat. 

Kendati demikian, Hernandez merasa Kuba kini mulai terasa lebih bebas. "Hal terpenting dari kedatangan Obama adalah berubahnya filosofi," kata dia.

"Ini merupakan harapan buat masa depan, itu perubahan yang besar bagi kami," kata dia.

Baca: Akankah Kunjungan Obama Selesaikan Masalah AS dan Kuba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com