Seperti dikutip dari Kantor Berita AFP, Sabtu (19/3/2016), jika terbukti benar, maka temuan ini akan menjadi yang pertama kali terjadi di luar Brasil.
Berdasarkan hasil penelitian di the Gorgas Memorial Institute, ditemukan jejak virus di tali pusat bayi itu.
Bayi tersebut dilahirkan pada hari Selasa lalu, dengan kondisi kepala menciut atau dikenal dengan sebutan mikrosefalus. Juga ditemukan deformasi tengkorak atau cacat tabung syaraf yang disebut ensefalokel.
Bayi itu meninggal empat jam setelah dilahirkan. Seperti sebagian besar orang yang terinfeksi zika, ibu anak ini juga tidak pernah melaporkan adanya kelainan selama kehamilan.
Sebelumnya, lonjakan kasus mikrosefalus di Brasil telah mendorong para dokter untuk menyelidiki hubungan antara cacat lahir tersebut dengan merebaknya penyebaran virus zika.
Meskipun nyamuk yang menyebarkan virus itu menyebar ke seluruh Amerika Latin, namun sampai sekarang belum ditemukan kasus mikrosefalus di luar Brasil yang dinyatakan positif zika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.