Khudobin bahkan menganggap Pele telah menyelamatkan jiwanya saat dia nyaris dibunuh para pemberontak pro-Russia, setelah ditahan selama tiga hari.
"Saya bukan orang miskin dan mereka ingin mencuri properti milik saya. Mereka memaksa saya menyerahkan dokumen-dokumen apartemen saya," kata Khudobin.
Khudobin mengingat ketika salah seorang anggota kelompok separatis menodongkan pistol ke kepalanya dan mengancam akan membunuhnya.
"Namun, mereka menyadari siapa saya dan malah ketakutan dengan kemungkinan publikasi terkait kematian saya. Pele menyelamatkan hidup saya," kata Khudobin.
Hanya saja, Khudobin yang pernah tiga kali bertemu Pele harus memendam cita-citanya menghadirkan sang bintang ke Luganks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.