Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2016, 08:06 WIB
BANGKOK, KOMPAS.com - Para penumpang pesawat milik maskapai Air India harus dievakuasi di bandara internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Rabu (16/3/2016) malam, setelah menerima ancaman bom.

Pesawat dengan nomor penerbangan 332 dengan tujuan Bangkok dengan 231 orang penumpang dari New Delhi itu diperintahkan berhenti di bagian terisolasi dari bandara itu setelah aparat keamanan menerima kabar adanya bom di dalam kabin.

"Setelah polisi menyisir pesawat, barang bawaan dan penumpang, tidak ditemukan benda mencurigakan. Akhirnya, pengelola bandara Suvarnabhumi menghentikan operasi darurat," demikian pihak otorita bandara Thailand (AOT), Kamis (17/3/2016).

AOT menambahkan, para penumpang dievakuasi lewat pintu darurat, dengan 42 orang mengalami luka ringan dan langsung mendapatkan pertolongan pertama.

"Satu penumpang dirawat karena mengalami sakit di bagian dada akibat serangan jantung," lanjut AOT.

Pesawat itu meninggalkan New Delhi, India pada pukul 14.05  waktu setempat dan mendarat di Bangkok pada 19.13 waktu Thailand.

Otorita bandara menghentikan operasi darurat pencarian bahan peledak tak lama setelah tengah malam.

Suvarnabhumi adalah bandara terbesar di Thailand yang setiap tahunnya melayani tak kurang dari 50 juta penumpang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com