Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ricuh, Donald Trump Salahkan Bernie Sanders

Kompas.com - 14/03/2016, 00:11 WIB

KOMPAS.com - Situasi politik di Amerika Serikat mulai memanas menjelang Pemilihan Presiden AS 2016. Kericuhan terkait Pilpres AS terjadi di Chicago, Minggu (13/3/2016).

Perkelahian pecah di antara pendukung dan penentang salah satu kandidat, Donald Trump, sebelum polisi membubarkan kerumunan massa.

Polisi telah menangkap lima orang tersangka akibat perkelahian itu.

Saat peristiwa itu terjadi, sejumlah demonstran penentang Donald Trump terlihat ada yang membawa atribut Bernie Sanders, salah satu kandidat yang diusung Partai Demokrat.

Donald Trump yang merupakan salah satu calon dari Partai Republik pun menyalahkan Bernie Sanders. Trump menuduh Sanders melakukan "gangguan terencana" untuk membatalkan kampanyenya di Chicago.

Ketika berkampanye hari Sabtu di Cleveland, Ohio, Trump mengejek Bernie Sanders, senator dari Vernmont, dengan sebutan "teman komunis kita".

"Dari mana orang-orang ini berasal?", tanya Trump. "Mereka adalah pendukung Bernie. Hei Bernie, keluarkan orang-orang Anda dari massa saya".

Trump mengeluhkan demonstrasi di Chicago yang menurutnya "dilakukan secara profesional". Dia juga menuduh para demonstran itu melarangnya melaksanakan hak untuk bicara secara bebas sesuai Amandemen Pertama Konstitusi Amerika.

Sanders menyangkal bahwa tim kampanyenya yang mengatur demonstrasi itu. Dia kemudian menyalahkan retorika kasar Trump sebagai hal yang memprovokasi serangan oleh pendukung Trump.

"Apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan dalam kampanye Trump adalah karena seorang kandidat yang mempromosikan kebencian dan perpecahan terhadap warga Amerika Latin, warga Muslim, kaum perempuan dan difabel, dan serangan-serangan terhadap legitimasi Presiden Obama," ujar Sanders.

Sebelum mengumumkan pencalonan dirinya, Trumpmemang cenderung menyuarakan sikap yang dianggap anti-imigran dan anti-Muslim.

Trump juga berkeras bahwa Obama tidak dilahirkan di Amerika, memalsukan akte kelahirannya dan tidak layak menjadi presiden.

Ucapan Sanders mendapat dukungan dari rekannya di Partai Demokrat yang juga pesaingnya sebagai kandidat presiden, Hillary Clinton.

Mantan menteri luar negeri itu menuduh bahwa retorika kampanye Donald Trump "berbahaya" dan mengajak para pemilih untuk menolak "arus bullying, cercaan dan kefanatikan".

"Jika Anda bermain api, Anda akan memicu kebakaran yang tidak bisa dikendalikan", ujar Clinton kepada para tenaga kampanye sukarela di Saint Louis.

Presiden Barack Obama juga ikut bersuara. Obama mengkritisi kerusuhan dalam kampanye Trump di Chicago dengan mengatakan kandidat-kandidat yang bertarung untuk menjadi presiden seharusnya lebih memusatkan perhatian untuk menjadikan Amerika lebih baik.

"Tidak melakukan penghinaan, ejekan dan rekayasa fakta, tidak memecah belah berdasarkan agama dan ras, dan tentu saja tidak melakukan aksi kekerasan terhadap sesama warga Amerika," ujar Obama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com