Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Peringati 5 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami

Kompas.com - 11/03/2016, 19:59 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang menggelar peringatan lima tahun bencana gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan lebih dari 18.000 orang tewas atau hilang.

Peringatan ini diwarnai mengheningkan cipta selama satu menit dilakukan di seluruh Jepang sekitar pukul 14.46 waktu setempat, saat gempa menerjang.

Perdana Menteri Shinzo Abe dan Kaisar Akihito meletakkan bunga dalam upacara peringatan di Tokyo.

Gempa berkekuatan 9.0 skala Richter menghantam lepas pantai Jepang, menciptakan gelombang besar yang menghancurkan pesisir timur laut Jepang.

Gempa juga memicu bencana nuklir terburuk sejak Chernobyl pada 1986, setelah tsunami melumpuhkan kekuatan pembangkit nuklir Fukushima Daiichi, yang mengakibatkan sistem pendingin mati dan memicu serangkaian kebocoran.

Bencana berikutnya memuntahkan radiasi di wilayah yang luas dan memaksa evakuasi lebih dari 160.000 orang warga.

Kebanyakan dari mereka belum bisa kembali ke rumah masing-masing, meskipun pekerjaan dekontaminasi dilakukan secara luas.

Setelah terjadi bencana nuklir, semua pembangkit listrik tenaga nuklir telah dimatikan, dan hanya beberapa yang masih beroperasi.

Tragedi juga akan ditandai dengan aksi protes antinuklir yang telah menyebabkan ketidakpercayaan penduduk Jepang terhadap tenaga nuklir.

Pemerintah telah menggelontorkan miliaran dollar AS untuk merekonstruksi wilayah yang hancur. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Menteri Rekonstruksi Jepang, Takagi Tsuyoshi, berjanji pekerjaan itu akan selesai.

"Rehabilitasi dan rekonstruksi telah mencapai tingkat tertentu, tapi masih ada kekurangan," ujarnya.

Kami akan mengikuti kedua aspek tersebut di masa yang akan datang, dan mencapai rekonstruksi keseluruhan dalam lima tahun ke depan, janjinya.

Secara keseluruhan 470.000 orang telah dievakuasi dari wilayah itu pada Maret 2011, dan banyak penduduk yang sudah mempunyai kehidupan di tempat lain.

  • Sebanyak 180.000 orang belum kembali ke rumah, 100.000 diantaranya adalah pengungsi asal distrik Fukushima.
  • Pada tanggal 12 Februari, 174.000 orang masih tinggal di penampungan sementara, menyewa atau tinggal di perumahan lainnya sebagai pengungsi.
  • Hampir 800.000 ton air yang tercemar disimpan di lebih dari 1.000 tank di pembangkit Fukushima.
  • Tidak ada rencana konkret yang dilakukan untuk membuang air tercemar. Kerangka waktu yang diatur pemerintah untuk rekonstruksi intensif akan berakhir pada bulan ini.

Sumber: Badan rekonstruksi

Namun bagi sebagian besar korban, mengatasi dampak emosional adalah perhatian utama mereka.

"Infrastruktur sudah mulai pulih, tapi hati tidak. Saya pikir waktu akan menyembuhkan," kata Eiki Kumagai, seorang relawan pemadam kebakaran yang kehilangan 51 orang rekannya di Rikuzentakata, kepada Reuters.

"Saya terus melihat wajah orang-orang yang meninggal... Ada begitu banyak penyesalan, saya tidak bisa mengungkapkannya," tambah Kumagai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com