Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Belum Berakhir, 250.000 Anak-anak Suriah Terancam Kelaparan

Kompas.com - 09/03/2016, 18:36 WIB

"Ibu bayi itu tak mampu memberinya ASI karena kondisi kesetahannya juga sangat buruk," tambah Um Tarek.

Abdul Ahmad Tarek, seorang aktivis di kota Madaya yang dikepung sejak Juli tahun lalu, kepada harian The Independent mengatakan lebih dari 300 anak-anak di kota itu menderita gizi buruk.

Sejumlah foto yang memperlihatkan beberapa anak dan bayi berperut kempis tersebar di Twitter.

"Di hari gencatan senjata berlaku pada 27 Februari seorang anak berusia delapan tahun meninggal dunia karena kelaparan," kata Ahmed.

Ahmen menambahkan, dua pengiriman bantuan terakhir sangat berarti namun jumlahnya tak mencukupi.

Sebelum bantuan tiba, satu kilogram beras di kota Madaya dihargai 230 dollar AS atau hampir Rp 3 juta.

Lembaga-lembaga bantuan mengatakan, jika tak tercipta gencatan senjata yang lebih permanen di Suriah maka tipis harapan untuk melihat akhir drama pengepungan yang dilakukan kedua pihak yang bertikai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com