Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahmoud Abbas: Israel Menjajah Palestina dari Semua Sisi

Kompas.com - 07/03/2016, 10:10 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Senin (7/2) di Jakarta, menegaskan, wilayah Palestina saat ini dijajah atau diokupasi di semua sisi oleh Israel. Warga tidak mempunyai kebebasan dalam menjalankan hidup sehari-hari, akses sangat terbatas, dan rakyat benar-benar menderita.

Abas mengungkapkan kondisi faktual itu ketika memberikan sambutan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta, Senin (7/3) ini. KTT dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo yang menegaskan, Indonesia mengecam penjajahan oleh Israel atas Palestina.

OKI yang semula beranggotakan 57 negara, kini tinggal 56 negara setelah Suriah dibekukan karena perang saudara. Iyad Ameen Madani asal Arab Saudi sebagai Sekretaris Jenderal OKI dan berkantor di Jeddah, Arab Saudi. Total populasi negara-negara anggota OKI sekitar 1,6 miliar jiwa.

KTT kali ini merupakan bentuk dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI atas rakyat Palestina. Diharapkan, pertemuan tingkat tinggi ini dapat mendorong persatuan yang lebih kuat di antara negara-negara anggota OKI. Indonesia mendukung inisiatif baru untuk mendorong perdamaian dunia.

Menurut Abbas, Israel membangun permukiman di wilayah Palestina yang diokupasinya dengan cara-cara kekerasan.  “Kegiatan ini terus meningkat,” katanya sambil menambahkan, hal itu telah sangat membuat rakyat Palestina menderita karena mereka tak dapat menjalankan aktivitas ekonomi dengan baik.

Dari berbagai fakta yang disampaikan Abbas, diketahui, Palestina terbelenggu, diisolasi, dan dijajah Israel. Warga dibatasi untuk bepergian, menjalankan kegiatan ekonomi, dan akses pendidikan.

Bahkan, umat Muslim Palestina dibatasi untuk mengakses Masjid Al Aqsa di Jerusalem dan itu sangat menyakitkan. Israel tidak mengakui identitas rakyat Palestina.

“Kita harus menghentikan penjajahan dan berbagai aktivitas yang tidak masuk akal dari Israel ini,” kata Abbas sambil mengharapkan dukungan internasional, termasuk dari OKI dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk terus mendorong kemerdekaan Palestina.

Bekerja keras

Abbas mengharapkan ada kemajuan dalam dukungan demi kemerdekaan Palestina. Ia juga menegaskan, otoritas Palestina bekerja keras untuk membangun komunikasi dengan semua “saudara” yang ada di Palestina, tanpa menyebut siapa yang dimaksud.

“Kami terus bekerja bersama, dan kami bekerja keras untuk mewujudkan persatuan nasional,” kata Abbas. Dari pernyataan ini tampaknya yang dimaksud “saudara” dalam pernyataan sebelumnya adalah kelompok Fatah dan Hamas, dua kekuatan yang menguasai Palestina saat ini.

Presiden Abbas juga berharap, kerja sama seperti itu dapat memperkuat upaya bagi kemerdekaan Palestina. “Meski sulit, seperti terjadi di Gaza, namun kami terus bekerja sama untuk membangun persatuan nasional,” katanya sambil berterima kasih kepada OKI yang terus berjuang untuk mendukung Palestina merdeka.

Presiden Jokowi mengatakan, selama Palestina belum diserahkan kepada rakyat Palestina, selama itu juga bangsa Indonesia berdiri tegak membela rakyat Palestina hingga mencapai kemerdekaannya. Israel telah melakukan penjajahan terhadap rakyat Palestina.

“Israel harus segera menghentikan penjajahan,” kata Jokowi, yang menegaskan bahwa banyak sekali kebiajakan sepihak dan illegal dalam politik Israel terhadap rakyat Palestina.

Jokowi mengatakan, rakyat Palestina tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di sana semakin buruk. “Kita harus bersatu. Palestina juga harus melakukan rekonsiliasi, bersatu, dan Indondosia bantu proses rekonsiliasi itu,” katanya.

Presiden Jokowi mengatakan, batas toleransi terhadap pendudukan Israel di Palestina sudah lama berakhir. “Israel harus segera mengakhiri pendududukan,” ulang Jokowi untuk menegaskan betapa dunia internasional, termasuk Indonesia, siap membela Palestina.

Jokowi juga menegaskan, Indonesia akan segera membuka kantor Konsulat Jenderal di Palestina untuk menunjukkan dukungan yang kuat terhadap rakyat Palestina. Ia mengatakan, solusi dua negara harus menjadi agenda utama untuk menuju kemerdekaan rakyat Palestina dari jajahan Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com