OKI juga harus memperbesar anggaran bagi kesekjenan dan komite-komite khusus, serta kegiatan untuk memajukan Negara-negara Islam serta melawan kemiskinan di Negara-negara Islam. “Terakhir, suara OKI dalam berbagai permasalahan internasional harus diperkeras, megaphone diplomacy yang dilakukan, bukan oleh negara tetapi oleh organisasi internasional,” kata Hikmahanto.
Zuhairi mengatakan, KTT Luar Biasa ke-5 ini harus menjadi awal langkah-langkah besar OKI untuk melakukan terobosan besar untuk kemerdekaan Palestina.
“Ada dua agenda besar yang dapat dilakukan OKI. “Pertama, memuluskan rekonsiliasi Hamas dan Fatah. Kedua, membentuk Lobi Palestina di AS dan di PBB. Dua hal ini harus menjadi peta jalan bagi kemerdekaan Palestina,” katanya.
OKI harus mendesak pihak-pihak yang bertikai di Suriah, dan Yaman untuk kembali ke meja perundingan. Perang atau pertarungan bersenjata tidak akan mampu menyelesaikan masalah.
“Hal yang dapat menyelesaikan masalah adalah kesepakatan bersama untuk mengedepankan kepentingan Negara-bangsa. Ini yang absen di Yaman dan Suriah,” kata Zuhairi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.