Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Biarawati Diborgol lalu Ditembak di Kepala, Paus Fransiskus Angkat Bicara

Kompas.com - 06/03/2016, 16:29 WIB
ADEN, KOMPAS.com — Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mengecam pembunuhan terhadap 16 orang, termasuk empat biarawati Katolik, di panti jompo di Aden, Yaman.

Paus mengatakan, serangan senjata di Aden yang terjadi pada Jumat lalu merupakan sebuah aksi yang tidak berperikemanusiaan dan kejam.

Seperti dilansir laman BBC Indonesia, Minggu (6/3/2016), Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin menyatakan, Paus Fransiskus mendoakan agar pembunuhan itu menjadi "memiliki hati nurani".

"Semoga kejadian ini dapat menggugah hati dan menginspirasi semua pihak untuk meletakkan senjata mereka dan melakukan upaya dialog," ungkap Paus seperti dikatakan Parolin.

"Paus juga mengirimkan doa untuk mereka yang tewas, dan keluarga mereka, serta untuk semua pihak yang mengalami dampak dari aksi itu," kata Parolin lagi.

Dalam sebuah pernyataan, Vatikan mengatakan, dari empat biarawati, dua adalah warga negara Rwanda, satu India, dan satu lainnya dari Kenya. Mereka bekerja sebagai perawat di Yaman.

Para biarawati itu berasal dari Misionaris Cinta Kasih, yang mengelola panti jompo, yang didirikan oleh Bunda Teresa di Kalkuta, India.

Juru bicara misionaris Sunita Kumar mengatakan, anggotanya sangat terkejut dengan pembunuhan ini.

Seorang biarawati yang bertugas di panti Jompo itu ada yang berhasil bersembunyi dan melarikan diri tanpa terluka.

Sejumlah laporan menyebutkan, para penyerang berpura-pura mengunjungi ibu mereka agar dapat masuk ke panti jompo tersebut.

Pemerintah tuding ISIS

Pemerintah Yaman menuding kelompok yang menyebut diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berada di balik serangan tersebut.

Namun, hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas perbuatan itu.

Ketika serangan terjadi, empat orang biarawati itu baru selesai menyediakan sarapan untuk 80 orang penghuni di panti jompo.

Semua korban tewas ditembak di kepala dan dalam keadaan diborgol. Demikian pemberitaan yang dilansir Kantor Berita Associated Press berdasarkan kesaksian salah satu kerabat korban.

Perang sipil terjadi di Yaman antara pemberontak Houthi yang didukung Iran di wilayah utara negara itu dan pemerintah negara itu yang didukung oleh Arab Saudi yang menguasai bagian selatan.

Sementara itu, ISIS dan Al-Qaeda di Semenanjung Arab berupaya mengambil keuntungan dari perang di negara itu.

PBB menyebutkan, lebih dari 6.000 orang tewas dan 2,4 juta orang mengungsi akibat perang di Yaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com