Paus mengatakan, serangan senjata di Aden yang terjadi pada Jumat lalu merupakan sebuah aksi yang tidak berperikemanusiaan dan kejam.
Seperti dilansir laman BBC Indonesia, Minggu (6/3/2016), Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin menyatakan, Paus Fransiskus mendoakan agar pembunuhan itu menjadi "memiliki hati nurani".
"Semoga kejadian ini dapat menggugah hati dan menginspirasi semua pihak untuk meletakkan senjata mereka dan melakukan upaya dialog," ungkap Paus seperti dikatakan Parolin.
"Paus juga mengirimkan doa untuk mereka yang tewas, dan keluarga mereka, serta untuk semua pihak yang mengalami dampak dari aksi itu," kata Parolin lagi.
Dalam sebuah pernyataan, Vatikan mengatakan, dari empat biarawati, dua adalah warga negara Rwanda, satu India, dan satu lainnya dari Kenya. Mereka bekerja sebagai perawat di Yaman.
Para biarawati itu berasal dari Misionaris Cinta Kasih, yang mengelola panti jompo, yang didirikan oleh Bunda Teresa di Kalkuta, India.
Juru bicara misionaris Sunita Kumar mengatakan, anggotanya sangat terkejut dengan pembunuhan ini.
Seorang biarawati yang bertugas di panti Jompo itu ada yang berhasil bersembunyi dan melarikan diri tanpa terluka.
Sejumlah laporan menyebutkan, para penyerang berpura-pura mengunjungi ibu mereka agar dapat masuk ke panti jompo tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.