Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Hal mengenai Osama bin Laden

Kompas.com - 03/03/2016, 13:03 WIB

KOMPAS.com — Amerika Serikat baru-baru ini merilis kumpulan dokumen kedua yang ditemukan pada penggerebekan tahun 2011 di kediaman Osama bin Laden di Pakistan. Dari 115 dokumen yang dirilis, berikut tujuh hal penting terkait pimpinan Al Qaeda itu.

1. Kekayaan 29 juta dollar AS

Osama bin Laden mengklaim memiliki kekayaan senilai 29 juta dollar AS atau sekitar Rp 386 miliar. Klaim nilai kekayaan tersebut tercantum dalam surat wasiatnya dan dirilis dinas intelijen Amerika Serikat pada awal bulan ini.

Dalam surat wasiat tersebut, Osama berencana menyerahkan hampir semua kekayaannya untuk mendukung gerakan ekstremisme, dan sisanya dibagi untuk anggota keluarganya.

"Jika saya terbunuh," tulis Osama bin Laden pada 2008 dalam surat untuk ayahnya, "Tolong doakan saya dan keluarkan uang sumbangan atas nama saya. Saya memerlukan banyak pahala untuk mencapai rumah saya yang kekal."

Kekayaan itu disebut berada di Sudan. Namun, tidak jelas apakah kekayaan itu berbentuk uang tunai atau aset. Osama memang pernah bermukim di Sudan selama lima tahun pada 1990-an sebagai tamu pemerintah negeri itu.

2. Dia menduga gigi istrinya dipasangi pelacak

Kekhawatiran Osama bin Laden bahwa keberadaan dirinya bisa dilacak tampak jelas dalam salah satu surat kepada istrinya yang tinggal di Iran.

Dia mengaku khawatir bahwa dokter gigi bisa menanamkan perangkat elektronik ke gigi istrinya yang akan ditambal.

"Ukuran chip elektronik kira-kira sepanjang bulir gandum dan setebal bihun," tulisnya dengan nama alias, Abu Abdullah.

3. Perseteruan dengan ISIS

Sejumlah dokumen menunjukkan sikap Osama yang menentang aksi kelompok afiliasi Al-Qaeda di Irak yang belakangan berubah menjadi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Osama menentang metode pemenggalan dan tindakan brutal lainnya yang dilakukan kelompok Al-Qaeda di Irak (AQI).

"Kita tidak boleh kewalahan dengan perang, suasananya, kondisinya, kebencian, dan pembalasan dendam yang mungkin membuat kita salah jalan," tulisnya.

Osama juga menentang tekad AQI yang ingin mendeklarasikan kekhalifahan, yang dia yakini tidak punya sokongan kuat dan menimbulkan masalah tata kelola yang sulit diatasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com