Pada Senin (22/2/2016), seorang pencuri "menculik" anjing labrador berwarna hitam itu. Hilangnya Qiaoqio memicu kecaman luas para netizen di Beijing.
Sebab, Qiaoqiao bukan anjing peliharaan biasa. Dia adalah anjing penuntun Tian Fengbo, seorang penyandang tunanetra.
Selama enam tahun, Qiaoqiao membantu Tian yang tinggal di sebuah desa di pinggiran kota Beijing.
Seperti banyak penyandang tunanetra lainnya di China, Tian bekerja sebagai seorang tukang pijat dan dia memiliki sejumlah panti pijat.
Suatu hari, Tian meninggalkan Qiaoqiao di salah satu panti pijatnya. Pada Senin pagi itu, salah seorang asisten Tian mengajak anjing itu berjalan-jalan.
Tiba-tiba sekelompok pria yang menggunakan sebuah minibus berwarna abu-abu muncul dan menculik anjing betina itu.
Tian mengatakan, dia hampir tak bisa makan dan tidur sejak Qiaoqiao hilang.
"Saya kehilangan penglihatan akibat kecelakaan dan sudah melalui banyak kesulitan. Namun, kini Qiaoqiao hilang, saya merasa sesuatu yang sangat berat menindih dada saya," ujar Tian kala itu.
"Qiaoqiao selalu menemani saya. Dia sudah menjadi teman saya dan kini saya kehilangan teman baik," keluh Tian.
Namun, Tian tak kehilangan optimismenya. Sebab, polisi sudah mengantongi ciri-ciri dan nomor polisi minibus yang menculik Qiaoqiao.
Menurut polisi, berdasarkan pelat nomornya, mobil itu berasal dari Provinsi Hebei. Kabar hilangnya Qiaoqiao juga ramai dibicarakan di dunia maya.
Tampaknya para pencuri Qiaoqiao mengikuti pembicaraan soal anjing ini di media sosial Weibo dan akhirnya memutuskan untuk mengembalikan anjing tersebut.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba Qiaoqiao berlari masuk ke kediaman Tian. Di lehernya terikat tas plastik.
Di dalam tas plastik itu terdapat selembar kertas bertuliskan "Maafkan kami".
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.