Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Kurdi Bebaskan Gadis Swedia dari Tangan ISIS

Kompas.com - 24/02/2016, 11:26 WIB
MOSUL, KOMPAS.com - Pasukan Peshmerga Kurdi yang memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah utara Irak mengatakan, sukses menyelamatkan seorang gadis Swedia yang dibawa ke Irak oleh seorang anggota ISIS.

Gadis berusia 16 tahun itu diketahui bernama Marilyn Nevalainen, diselamatkan dari salah satu kota basis ISIS di Irak, Mosul pada 17 Februari lalu. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Dewan Keamanan Regional Kurdistan.

"Operasi itu dilakukan secara rahasia di pusat kota Mosul, tanpa pertumpahan darah dan tanpa penangkapan satupun anggota ISIS," tambah Dewan.

Dewan menambahkan, dalam sebuah operasi yang menyelamatkan Marilyn dilakukan pasukan khusus Kurdi di wilayah yang dua tahun lalu diduduki ISIS.

"Dia ditipu oleh seorang anggota ISIS di Swedia dan diajak pergi ke Suriah dan akhirnya tiba di Mosul," demikian Dewan Keamanan Kurdi.

Rincian soal bagaimana Marilyn tiba di wilayah yang diduduki ISIS belum diketahui.

Namun, sejumlah media di Swedia mengabarkan bahwa Marilyn awalnya bepergian ke Irak pada Juni tahun lalu tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Saat itu dia hanya ditemani kekasihnya yang berusia 19 tahun dan berkeinginan menjadi sukarelawan salah satu kelompok bersenjata di Irak atau Suriah.

Diyakini, saat meninggalkan Swedia, Marilyn dalam kondisi mengandung.

Jika Marilyn asli berdarah Skandinavia, kekasihnya memiliki darah Arab. Sang kekasih mengatakan ingin menjadi sukarelawan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan bukan ISIS.

"Saya kira penyebab Marilyn pergi ke sana karena kekasihnya sangat ingin bertempur. Dia mengikuti dan kemudian dia menghubungi orangtuanya dan mengatakan dia ingin pulang," kata Joel Wendle, seorang reporter radio Swedia yang mengikuti kisah Marilyn.

Satu laporan media Swedia tahun lalu menyebut, Marilyn pernah menghubungi orangtuanya dan mengatakan banyak ledakan bom di tempatnya tinggal saat itu.

"Jika saya tak menghubungi kalian lagi, itu artinya saya sudah mati," ujar Marilyn saat itu.

Pasukan Kurdi mengatakan, Marilyn berasal dari Boras, kota berpenduduk 70.000 jiwa di wilayah barat daya Swedia.

Setidaknya, satu warga Boras keturunan Arab diyakini telah tewas saat bertempur untuk ISIS di kawasan Timur Tengah.

Wartawan Swedia Kurdo Baksi mengatakan, kontak-kontaknya di kawasan itu menyebut Marylin ditahan kelompok bersenjata lain dalam penggerebekan di sebuah kamp ISIS tahun lalu.

"Kelompok itu berada di sekitar Mosul dan memiliki spesialisasi membunuh prajurit ISIS. Namun di saat yang sama kelompok ini juga meminta tebusan untuk para sanderanya," ujar Baksi.

Setelah Marylin dibebaskan, sang kekasih dikabarkan tewas dalam sebuah serangan udara di kota Ramadi yang direbut kembali pasukan Irak tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com