Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Siap Jadi Ayah, Pemuda Ini Bakar Kekasihnya yang Hamil Tua

Kompas.com - 22/02/2016, 10:28 WIB
BERLIN, KOMPAS.com — Gara-gara tak mau bertanggung jawab atas janin yang ada di dalam kandungan sang kekasih, seorang pemuda di Jerman berbuat nekat.

Hubungan asmara Eren Toben dan Maria Peiner (19) berujung pada kehamilan. Namun, Eren ternyata belum siap untuk menjadi seorang ayah.

Karena itu, dia memutar otak untuk menghindari tanggung jawabnya terhadap janin di kandungan sang kekasih.

Akhirnya, pada suati hari, Eren membujuk Maria pergi ke sebuah hutan di pinggiran kota Berlin, Jerman. Maria tak sadar jika Eren berniat untuk membunuhnya.

Dalam peristiwa yang terjadi pada Januari tahun lalu itu, Maria tengah hamil delapan bulan dan segera melahirkan bayinya.

Setibanya di hutan, Eren memukul kepala Maria dengan sebatang kayu. Setelah Maria jatuh, Eren menikam perempuan itu dengan sebilah pisau.

Selanjutnya, Eren menyiramkan bensin ke tubuh Maria dan membakarnya saat perempuan itu dalam kondisi sekarat.

Kisah mengerikan itu terungkap dalam sidang yang digelar di sebuah pengadilan di Berlin, Jerman.

"Dia (Maria) masih hidup dan membutuhkan waktu hingga 30 detik hingga dia benar-benar tewas," kata hakim Regina Alex.

Jasad Maria ditemukan seseorang yang lewat di hutan itu keesokan harinya yang langsung melaporkan temuannya itu ke polisi.

Di TKP, polisi menemukan pisau yang digunakan untuk menikam Maria. Di gagang pisau itu, polisi menemukan sidik jari Eren.

Dengan mudah, polisi menangkap Eren dan temannya, Daniel Mueller (20), yang ikut membantu pembunuhan Maria yang malang itu.

"Bagi dia (Eren), pembunuhan itu adalah solusi. Dia menginginkan kebebasan dan kebahagiaan yang sebelumnya bisa dia kendalikan," ujar hakim Regina.

"Dia menyalahgunakan cinta yang diberikan Maria dan membujuknya ke dalam sebuah jebakan," tambah hakim.

Setelah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kesaksian dan barang bukti, hakim menjatuhkan hukuman penjara 14 tahun untuk Eren dan Daniel.

"Saya harap, keluarga kami akhirnya bisa mendapatkan kedamaian," kata saudara laki-laki Maria seusai sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com