Sebanyak delapan orang prajurit dikirim ke lokasi dengan dipersenjatai senapan sniper, senapan serbu, dan peluncur roket.
Sebanyak 12 personel SAS lainnya menunggu di lokasi yang jauh di dalam sebuah kendaraan angkut militer lapis baja. Demikian dilaporkan The Mirror.
Tak dijelaskan apakah serangan ini dilakukan sebagai pembalasan atas eksekusi lima mata-mata Inggris sebagai sebuah ancaman terhadap PM David Cameron.
Identitas sasaran sejauh ini tidak dipublikasikan, tetapi kemungkinan orang itu adalah Siddharta Dhar, pria warga negara Inggris.
Siddharta diyakini menggantikan posisi Jihadi John, algojo ISIS yang tewas dalam serangan drone akhir tahun lalu.
Pekan lalu, dikabarkan seorang sniper misterius menewaskan tiga komandan ISIS di kota Sirte, yang diklaiim sebagai ibu kota di Libya dalam jangka waktu 10 hari.
Identitas sang penembak tak diketahui, tetapi penduduk setempat menjulukinya sebagai "Pemburu Daesh", sebutan ISIS dalam bahasa Arab.
Ketiga korban sang sniper termasuk Hamad Abdel Hady, seorang warga Sudan, ketua pengadilan ISIS yang ditembak di depan rumah sakit; pemimpin ISIS di Sirte, Abu Mohammed Demawi, yang tewas pada 19 Januari; dan Abdullah Hamad al-Ansari, komandan ISIS di kota Obari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.