Demikian disampaikan sebuah sumber ahli antariksa dari Amerika Serikat dikutip Reuters. Menurut sumber tersebut, sejauh ini, belum berfungsinya satelit itu menunjukkan bahwa Korea Utara gagal meyakinkan para ahli terkait kemajuan teknologi roket Pyongyang.
"Satelit sudah berada di orbit sekarang, sudah bisa dikendalikan," kata sumber dari pejabat AS itu, Rabu (10/2/2016).
Satelit Korea Utara kali ini, kata pejabat itu, tidak seperti satelit sebelumnya yang diluncurkan pada 2012 dan tak pernah stabil. Kendati demikian, satelit yang baru sekarang ini tak terkoneksi dengan bumi.
Peluncuran satelit dengan rudal jarak jauh oleh Korea Utara pada Minggu lalu memicu kemarahan negara-negara tetangga dan Amerika Serikat. Mereka menganggap peluncuran satelit ini sebagai bagian dari uji coba rudal jarak jauh. Peluncuran ini mengikuti uji coba nuklir keempat Korea Utara pada Januari 2016 lalu.
Presiden As Barack Obama berbicara kepada pemimpin Korea Utara dan Jepang melalui sambungan telepon Senin malam dan menjamin dukungan Washington kepada kedua negara itu.
Obama juga menyerukan respons kuat internasional atas peluncuran satelit tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.