Menurut mereka, sistem tersebut akan membantu Korsel mengimbangi ancaman yang semakin kuat dari Korea Utara, menyusul peluncuran roket jarak jauh pada Minggu (7/2/2016).
AS mengklaim bahwa Korut menggunakan peluncuran itu sebagai kedok untuk uji coba misil jarak jauh.
Di sisi lain, pemerintah Korut berkeras bahwa uji coba itu merupakan bagian dari program antariksa yang damai.
Sesegera mungkin
Pejabat Amerika dan Korea Selatan mengatakan, mereka akan segera memulai perundingan formal tentang pemasangan sistem pertahanan yang disebut Terminal High Altitude Area Defence System (Thaad) di dekat perbatasan Korea Utara.
"Tanpa menyebut batas waktunya, kami ingin langkah ini dilakukan sesegera mungkin," kata juru bicara Pentagon, Peter Cook, seperti dikutip kantor berita AFP.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan juga memberi tahu AFP bahwa sistem tersebut dapat terpasang dalam dua pekan setelah turun perintah pemasangan.
"Kami memulai konsultasi sekarang dan dalam beberapa hari ini dengan Korea Selatan, dan kami perkirakan pembicaraan ini akan berjalan dengan cepat."
Peluncuran roket Korea Utara telah dituding AS dan sekutunya sebagai satu langkah dalam upaya mengembangkan misil balistik antar benua yang mampu menghantam daratan Amerika.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.