Burung nasar itu, yang dipasangi alat pelacak dari Universitas Tel Aviv, meningkatkan kecurigaan warga kota Bint Jbeil di Lebanon yang menangkapnya.
"(Penduduk setempat di Lebanon) menangkap burung itu," kata ahli ekologi burung, Ohad Hatzofim, seperti dikutip CNN. "Mereka memegang burung itu."
Staf di Gamla Nature Reserve mampu melacak burung itu saat burung tersebut melintasi perbatasan, tetapi sinyal keberadaannya hilang tak lama setelah burung itu memasuki Bint Jbeil.
Burung itu dibolehkan terbang bebas sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan populasi burung nasar yang berkurang di Israel. Namun, warga di Lebanon berusaha untuk memastikan bahwa tidak ada tipu muslihat yang dilakukan Israel mengingat sejarah antara kedua negara.
"Ini bukan kali pertama warga Lebanon selatan menemukan burung yang menjadi sasaran penelitian Israel," lapor Haaretz. Setelah memeriksa burung itu untuk memastikan satwa itu tidak membawa peralatan yang berfungsi mata-matai, burung itu dikembalikan ke alam.
Pihak berwenang di Israel tidak mampu melacak burung itu sejak ditangkap walau burung itu telah dilepaskan lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.