Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Merkel Khawatirkan Warganya Tewas dalam Serangan Bom Istanbul

Kompas.com - 12/01/2016, 21:11 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel mengeluarkan pernyataan pertama pasca-bom bunuh diri yang mengguncang Istanbul, Selasa pagi (12/1/2016) waktu setempat.

“Kita sangat cemas bahwa warga Jerman adalah salah satu yang tewas dalam serangan itu,” ucap Merkel dalam konferensi pers.

“Terorisme internasional telah menunjukkan wajahnya yang buruk,” lanjut Merkel.

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menambahkan, untuk saat ini hampir dipastikan kita harus mengakui warga Jerman ikut masuk daftar korban luka-luka serangan yang sejauh ini telah menewaskan 10 orang dan melukai 15 lainnya.

Senada dengan Merkel, Menlu Frank mengatakan tidak menutup kemungkinan warganya ikut menjadi korban tewas.

Deputi Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengutarakan, kebanyakan korban adalah turis asing yang sedang berada di kawasan wisata padat Sultanahmet itu.

Laporan tidak resmi menyatakan bahwa 6 warga Jerman, seorang warga Norwegia, dan seorang warga Peru adalah sekian dari yang mengalami luka-luka.

Sejauh ini, pemerintah Turki mengidentifikasi melalui potongan tubuh bahwa pelaku serangan bom bunuh diri adalah seorang berkebangsaan Suriah yang berusia 28 tahun.

Pemimpin-pemimpin Eropa sendiri mengecam aksi teror ini. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg melalui akun Twitter-nya mengecam keras serangan itu, dan menegaskan seluruh anggota NATO berdiri bersama dengan Turki menghadapi peristiwa berdarah ini.

Presiden European Council, Donald Tusk, ikut mengutuk dan menyampaikan belasungkawa terhadap korban.

Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond menyampaikan rasa terkejutnya atas aksi kekerasan ini. Hammond belum dapat memastikan apakah ada warga negaranya yang ikut menjadi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com