Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Swedia Dituduh Tutup-tutupi Serangan Seksual oleh Para Imigran

Kompas.com - 12/01/2016, 13:29 WIB
STOCKHOLM, KOMPAS.com - Polisi Swedia telah memerintahkan penyelidikan atas tuduhan bahwa para petugas polisi menutup-nutupi dugaan penyerangan seksual oleh para pemuda yang kebanyakan imigran dalam sebuah festival musik di Stockholm.

Penyelidikan tersebut dilakukan setelah laporan internal polisi dipublikasikan di media Swedia. Laporan itu mengatakan, sekitar 50 tersangka melakukan serangan seksual terhadap gadis-gadis remaja dalam festival pemuda We are Sthlm pada Agustus tahun lalu.

Serangan itu juga terjadi tahun 2014 dalam festival yang sama, yang menyedot ribuan orang.

"Ini merupakan pengkhianatan ganda terhadap para perempuan muda itu," kata Perdana Menteri Stefan Lofven kepada harian Expressen.

"Ini belum dituntut dan ditangani dalam cara yang kita harapkan. Yang kedua adalah bahwa polisi tidak memberitahukan atau menginformasikan masalah ini."

Media Swedia telah membuat perbandingan masalah itu dengan serangan terhadap perempuan di Cologne atau Kolnn dan kota-kota lain di Jerman pada malam Tahun Baru. Sejauh ini lebih dari 600 pengaduan tercatat terkait serangan seksual di Jerman. Polisi Jerman mecurigai bahwa sebagian besar pelaku merupakan para pencari suaka.

Swedia menghadapi reaksi buruk banyak pemilih setelah 163.000 pencari suaka tiba tahun lalu. Kedatangan pencari suaka itu merupakan bagian dari gelombang imigrasi yang telah membuat Partai Demokrat Swedia yang berhaluan kanan menjadi salah satu partai politik terbesar negara itu.

Dengan mengutip laporan internal polisi dan polisi yang berada di lokasi, harian Dagens Nyheter melukiskan serangan seksual dalam festival itu, yang telah meningkat tahun 2014 dan lebih meningkat lagi tahun 2015, dilakukan sebagian besar oleh anak muda Afganistan.

Menurut dokumen polisi yang diperoleh kantor berita Reuters, tahun 2015 polisi menerima 20 pengaduan kejahatan seksual, 14 terkait dengan anak perempuan di bawah usia 15 tahun, beberapa bahkan masih 11 tahun, di lokasi festival. Tahun 2014 tercatat 18 pengaduan.

Etnisitas para pelaku tidak disebutkan dalam file kepolisian, dan seorang juru bicara polisi tidak bisa memberikan jumlah kasus yang telah dituntut.

Polisi ketika itu menjelaskan, acara tahun 2015 merupakan salah satu yang tingkat "kejahatannya yang relatif sedikit".

Namun, sejumlah pejabat mengatakan, polisi khawatir bahwa laporan penyerangan itu bisa mendongkrak suara partai berhaluan kanan.

Kepala Polisi Nasional Swedia, Dan Eliasson, mengatakan pada Senin bahwa pertimbangan politik tidak harus menjadi bagian dari kegiatan mereka.

"Kami harus mendalami dasar masalah ini," kata Eliasson dalam sebuah konferensi pers. Ia menambahkan, penyelidikan akan melihat apakah polisi telah melakukan kejahatan.

Polisi pada Senin mengatakan, mereka akan berbagi informasi lebih lanjut.

"Kami tentu harus menulis dan memberitahu orang-orang tentang hal ini, itu tidak diragukan lagi," kata seorang juru bicara polisi Stockholm, Varg Gyllander, kepada Dagens Nyheter. "Mengapa hal itu tidak terjadi, saya tidak tahu."

Ia membantah bahwa telah terjadi upaya untuk menutup-nutupi. Ia menambahkan, penyelidikan polisi sedang berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com