JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat hubungan internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth, menyarankan agar Pemerintah Indonesia tidak sekadar menunjukkan peran dalam upaya mendamaikan hubungan Arab Saudi dan Iran yang kian memanas.
Misi perdamaian tersebut diharapkan juga memberi dampak bagi kepentingan dalam negeri.
"Pemerintah harus benar-benar memperhitungkan, seberapa pentingnya menjaga hubungan dengan negara-negara berkonflik," ujar Adriana kepada Kompas.com, Minggu (10/1/2016).
Menurut Adriana, konflik yang sedang terjadi antara Arab dan Iran adalah konflik terkait ideologi, yang saat ini juga masih terjadi di Indonesia.
Semangat inisiatif pemerintah terhadap perdamaian Arab dan Iran sebaiknya digunakan sebagai pembelajaran terkait pengelolaan persoalan, misalnya menyangkut diskriminasi terhadap kepercayaan minoritas.
Selain itu, menurut Adriana, mediasi konflik antara Arab dan Iran mustahil dapat diselesaikan dalam waktu cepat.
Hal itu setidaknya membutuhkan biaya dan waktu yang cukup besar. Dalam hal ini, pemerintah harus memperhitungkan imbas perdamaian tersebut bagi Indonesia.
Menurut Adriana, politik luar negeri Indonesia sebaiknya lebih banyak digunakan bagi pemenuhan priotitas yang ditetapkan, seperti perbaikan ekonomi melalui peningkatan investasi asing.
"Fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membangun ekonomi perbaikan investasi dan sebagainya. Kalau mau bicara prioritas, seharusnya hal-hal tersebut ikut menjadi pertimbangan," kata Adriana.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengakui, upaya perdamaian terhadap Arab Saudi dan Iran, yang diinisiasi Pemerintah Indonesia, tidaklah mudah. (Baca: Menlu Retno: Damaikan Arab Saudi-Iran Tidak Mudah)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.