JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya diplomasi mulai dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Arab Saudi dan Iran.
Hubungan kedua negara Timur Tengah itu kini mulai memanas pasca-eksekusi mati ulama Syiah di Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan bahwa Indonesia yang tidak memiliki kepentingan apa pun dalam konflik ini memiliki nilai lebih untuk bisa menjadi penengah.
Kontak mulai dilakukan dengan menteri luar negeri kedua negara itu.
"Jadi, separuh hari kemarin, saya melakukan komunikasi, baik dengan Sekjen OIC (Organisation of Islamic Cooperation), Menlu Iran, dan juga Menlu Saudi," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Selasa (5/1/2015).
Dalam komunikasi itu, Retno menjelaskan sikap Pemerintah Indonesia, yang prihatin dengan memburuknya hubungan Iran dan Arab Saudi.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mengharapkan agar masing-masing pihak menahan diri sehingga situasi tidak menjadi lebih memburuk.
"Indonesia menekankan pentingnya stabilitas dan perdamaian di kawasan, sementara Saudi dan Iran memegang peran sangat penting untuk terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan," ucap Retno.
Selain dengan negara-negara Arab, komunikasi juga dilakukan dengan Menlu Rusia.
Menurut Retno, seluruh komunikasi ini masih belum menyimpulkan apa pun sehingga belum bisa dibuka ke publik.
Hubungan Saudi-Iran memburuk setelah pemerintah di Riyadh mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Sheikh Nimr al-Nimr, pada Sabtu (2/1/2016) lalu, terkait kasus terorisme.
Ia menjalani hukuman mati, bersama tidak kurang dari 40 orang lainnya.
Eksekusi Al-Nimr memicu kemarahan di Iran dan beberapa kawasan lain di dunia, serta memicu aksi unjuk rasa di Teheran, yang berlangsung di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi.
Para pengunjuk rasa antara lain melempari kantor Kedutaan Besar Arab Saudi dengan bom molotov. (Baca: Massa Bakar Kedutaan Saudi di Iran)
Pada Minggu (3/1/2016) malam, Kementerian Luar Negeri Saudi di Riyadh mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.
(Baca: Iran: Pemutusan Hubungan Tak Akan Mengalihkan Perhatian dari Kesalahan Saudi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.