Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Surut Hubungan Iran dan Arab Saudi

Kompas.com - 05/01/2016, 08:38 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Hubungan diplomatik Arab Saudi dan Iran bisa dikatakan terus mengalami pasang surut. Kadang-kadang hubungan kedua rival di Timur Tengah itu sangat membara seperti yang terjadi saat ini. Namun ada juga momentum kehangatan, di mana kedua negara berusaha untuk mencairkan kebekuan yang ada.

Berikut adalah perjalanan waktu pasang surut hubungan kedua negara dalam 20 tahun terakhir.

Revolusi Iran tahun 1979

Penguasa Saudi dikejutkan oleh Revolusi Islam yang menggulingkan Shah Reza Pahlavi dari kekuasaanya. Shah dikenal sebagai sekutu dekat Saudi. Revolusi itu membuat Saudi mulai mewaspadai gerak gerik rejim baru Iran ketika itu yang dipimpin Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Saudi jelas-jelas khawatir Iran akan mencoba “mengekspor" semangat revolusinya ke negara tetangga di kawasan yang rawan konflik itu.

Perang Iran-Irak tahun 1980-1988

Iran berang dengan dukungan yang diberikan Saudi terhadap Irak dalam perang 8 tahun antara kedua negara. Negeri yang dulu disebut Persia ini semakin dongkol saat mengetahui bahwa Saddam Hussein menggunakan senjata kimia dalam perang tersebut.

Insiden Mekkah tahun 1987

Krisis hubungan kedua negara mencapai titik didih ketika insiden Mekkah pada Juli 1987 yang menewaskan 402 jemaah haji termasuk 275 orang di antaranya jemaah haji Iran. Insiden itu disebabkan oleh keributan antara jemaah haji Muslim Syiah dengan petugas keamanan Saudi yang menutup jalur demonstrasi yang biasa dipakai jemaah haji Iran untuk menggelar protes terhadap Israel dan Amerika Serikat.

Insiden itu mengakibatkan demonstran mengepung Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan ikut membakar habis Kedubes Kuwait. Salah seorang diplomat Saudi, Mousa’ad al Ghamdi, tewas akibat luka setelah terjatuh dari jendela kedutaan.

Raja Fahd kemudian memutuskan hubungan diplomatik kedua negara pada April 1988.

Konferensi Islam tahun 1997

Putra Mahkota Saudi Pangeran Abdullah melakukan kunjungan bersejarah ke Teheran dalam rangka Konferensi Islam pada Desember 1997. Abdullah menjadi pejabat tertinggi pertama Saudi yang bertandang ke Iran sejak Revolusi Islam. 

Pencairan Hubungan 1999

Hubungan kedua negara mulai menghangat setelah sosok reformis Mohammad Khatami terpilih menjadi Presiden Iran. Tahun 1999, Khatami menjadi pemimpin Iran pertama yang mengunjungi Saudi sejak Revolusi Islam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com