Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Kian Parah, Langit China Jadi Berwarna Merah Muda

Kompas.com - 24/12/2015, 17:55 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber AFP
NANJING, KOMPAS.com — Kabut asap parah yang menyelimuti China mencapai "level terbaru", ditandai dengan perubahan warna langit yang ekstrem.

Kantor berita AFP melaporkan, Kamis (24/12/2015), akibat saking parahnya kabut, langit di kota Nanjing berubah warna menjadi pink atau merah muda, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Warna langit itu menjadi bahan pembicaraan netizen negeri Tirai Bambu, terutama di jejaring sosial Weibo.

Bahkan, kantor berita resmi Xinhua ikut mengicaukan gambar itu melalui akun Twitter-nya.

Diyakini, warna pink ini disebabkan oleh refraksi matahari terbenam oleh partikel-partikel kabut asap yang sudah melumpuhkan kota itu sejak awal pekan ini.

Salah satu netizen bahkan membandingkan krisis kabut ini seperti yang terjadi pada langit London ketika masa revolusi industri.

"Kita harus bertanya mengapa ini bisa sampai terjadi. Mengapa?" tulis netizen itu.

Netizen lain menuliskan kekhawatiran akan masa depan anak cucunya yang mungkin harus hidup di tengah langit kelabu berpolusi ini.

Dia menambahkan soal bagaimana hatinya juga berkelabu setiap kali memikirkan langit kelabu itu.

China dilanda kabut asap parah sejak bulan November lalu. Ibu kota Beijing bahkan untuk kali pertama dalam sejarah menaikkan status kabut pada awal Desember lalu menjadi darurat "berwarna merah", yang merupakan status darurat paling tinggi.

Asap pembakaran pabrik dan kendaraan bermotor ditengarai menjadi penyebab tertutupnya langit kota-kota besar di China.

Selain itu, masalah lingkungan ini semakin diperburuk oleh penggunaan tungku penghangat rumah kala memasuki musim dingin yang sedang melanda China.

Kebanyakan tungku ini menggunakan bahan batubara yang semakin memperburuk polusi udara yang sudah terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com