Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuli akibat Bunyi Sirene, Mantan Petugas Tuntut Dinas Pemadam Kebakaran AS

Kompas.com - 21/12/2015, 10:16 WIB
KOMPAS.com - Seorang petugas yang pensiun 10 tahun lalu mengatakan, dampak bunyi keras sirene mobil pemadam kebakaran di AS telah membuatnya kehilangan fungsi pendengaran.

Ada saat pada akhir jam kerja petugas pemadam kebakaran Joseph Nardone merasa kepalanya dan matanya berputar-putar akibat bunyi berisik dari sirene truk pemadam kebakaran.

“Sirenenya begitu keras di dalam mobil sehingga secara fisik sangat mengganggu,” ujar mantan kepala batalyon pemadam kebakaran di New York itu.

Meskipun telah pensiun sepuluh tahun lalu, dampak bunyi keras sirene itu membuatnya kehilangan fungsi pendengaran, yang menyulitkannya memahami percakapan sehari-hari atau mengikuti ceramah di gereja.

Nardone adalah satu dari 4.400 petugas dan mantan petugas pemadam kebakaran di seluruh Amerika yang kini menuntut Federal Signal Corp, sebuah perusahaan yang berkantor di Oak Brook, Illinois, yang membuat sirene. Klaim yang disampaikan adalah perusahaan itu tidak cukup berupaya membuat para petugas pemadam kebakaran aman dari bunyi keras sirene yang didengar hampir setiap hari.

Para petugas pemadam kebakaran ini mengatakan, perusahaan itu bisa merancang sirene dengan volume yang letaknya jauh dari tempat duduk para petugas pemadam kebakaran di dalam truk pemadam mereka, melindungi mereka dari bunyi sirene, yang menurut pengacara para petugas itu mencapai 120 desibel atau setara dengan sebuah konser musik rock.

Nardone yang berusia 73 tahun mengatakan, pabrik itu memiliki alat dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dan mereka tidak melakukannya.

Federal Signal membantah dengan mengatakan memindahkan sirene itu tidak menjawab tujuan utama sirene, yaitu untuk mengingatkan para pengemudi kendaraan dan pejalan kaki bahwa ada truk pemadam kebakaran. Ditambahkannya telah sejak lama Federal Signal mendukung apa yang banyak disarankan departemen pemadam kebakaran kepada para petugas mereka, yaitu mengenakan pelindung telinga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com