Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Muncul Kembali di Publik

Kompas.com - 15/12/2015, 18:45 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber BBC.com
BANGKOK, KOMPAS.com - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej muncul di publik untuk pertama kali sejak dia menjalani perawatan di rumah sakit beberapa bulan lalu.

Dalam tayangan yang dirilis pihak istana melalui stasiun televisi, Selasa (15/12/2015), Raja berusia 88 itu tampak mengambil sumpah sejumlah hakim di rumah sakit Kota Bangkok tempat dia dirawat.

Itulah penampilan perdananya sejak terakhir kali tampil dalam sebuah rekaman video yang dilansir pihak istana pada September lalu.

Ketika itu, Bhumibol terlihat sedang berkeliling di rumah sakit untuk membeli barang di salah satu toko.

Saat ulang tahunnya dirayakan pada 5 Desember lalu, sosok raja yang sangat disanjung dan dihormati rakyat Thailand itu tidak terlihat. Ini adalah untuk kedua tahun secara berturut-turut Bhumibol tidak hadir. Dia pun diwakili anaknya, Putra Mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn.

Kesehatan Raja Bhumibol dilaporkan menurun selama beberapa tahun terakhir. Bahkan, pada Agustus lalu, dia mengidap hydrocephalus alias penyakit yang menyebabkan otak membesar lantaran terisi cairan dalam jumlah banyak.

Selain hydrocephalus, sosok yang juga dikenal sebagai Rama IX ini juga mengalami radang paru-paru.

Bhumibol yang sudah berkuasa selama 69 tahun itu dipandang sebagai pemersatu Thailand yang dalam 1 dekade terakhir terus diguncang kisruh politik tidak berkesudahan.

Tidak sedikit yang mengkhawatirkan masa depan negeri Gajah Putih jika kelak Bhumibol mangkat.

Pemerintah Thailand memberlakukan hukum les majeste yang sangat ketat berupa larangan untuk mengkritik keluarga anggota kerajaan.

Thailand saat ini masih berada dalam status darurat militer dan diperintah junta pimpinan Jenderal Prayuth Chan-o-cha yang mengambilalih kekuasaan melalui kudeta Mei 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com