Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Milik ISIS yang Menggoda Kawan dan Lawan

Kompas.com - 04/12/2015, 20:10 WIB

Peran Turki

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuduh bahwa Ankara menembak jatuh salah satu jet tempur Rusia "untuk melindungi jalur pasokan minyak" ke Turki, sebuah tuduhan yang disangkal keras oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Presiden AS Barack Obama pada Selasa juga mengecam sekutu AS.

"Saya telah berulang kali mengatakan kepada Presiden Erdogan mengenai pentingnya menutup perbatasan antara Turki dan Suriah," ujarnya.

"Kita telah melihat kemajuan serius di wilayah itu, tetapi masih ada beberapa celah, khususnya jalur sekitar 98 kilometer yang masih digunakan sebagai titik transit untuk para pejuang asing, (dan) ISIS mengirim minyak untuk dijual yang dapat membantu aktivitas-aktivitas teroris mereka."

Lintasan perbatasan itu sulit dikontrol.

"Ada banyak pejabat korup," ujar W Andrew Terrill, profesor riset di US Army War College di Carlisle, Pennsylvania.

"Seperti juga di waktu-waktu sebelumnya, Turki merasa tidak ingin mendorong ISIS terlalu keras agar mereka tidak melakukan pengeboman bunuh diri di Turki selatan."

Sebelumnya, tahun 2015, para analis mengatakan, ISIS tidak hanya akan memproduksi, tetapi juga memurnikan minyak mentah dari lapangan-lapangan minyak yang dikuasainya, kemudian menjual produk tersebut ke para makelar yang mendistribusikannya ke seluruh wilayah, termasuk Turki. Jadi, koalisi mengebom kilang-kilang pemurnian ISIS.

"Ada estimasi-estimasi sangat optimistis dari Departemen Keuangan mengenai seberapa banyak ini memengaruhi penghasilan ISIS," ujar Bahney.

Estimasi Departemen Keuangan yang menunjukkan bahwa penghasilan minyak ISIS telah jatuh ke tingkat 2 juta dollar AS per minggu telah direvisi menjadi 10 juta dollar AS per minggu.

Amerika Serikat, bersama dengan Perancis dan Rusia, baru-baru ini telah mulai mengebom truk-truk yang berbaris di sumur minyak ISIS.

Namun, Michael Lynch, Presiden Strategic Energy and Economic Research, mengingatkan bahwa secara historis sulit untuk mengganggu fasilitas-fasilitas minyak.

"Kita bisa menguranginya, tetapi tidak bisa menghapus semua industri minyak," ujarnya kepada VOA.

"Masalah terbesar adalah bahwa aset-aset minyak mereka terdiri dari banyak sumur kecil dan relatif mudah memperbaikinya dengan teknologi rendah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com