Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi AS Buru Pelaku Penembakan di Pusat Layanan Difabel

Kompas.com - 03/12/2015, 09:21 WIB
SAN BERNARDINO, KOMPAS.com - Kepolisian Amerika Serikat masih memburu tiga pria bersenjata yang membunuh sedikitnya 14 orang dan mencederai 17 lainnya di sebuah pusat layanan sosial bagi penyandang difabel di Kota San Bernardino, Negara Bagian California.

Sejumlah saksi mata mengatakan ketiga pria bersenjata itu mengenakan pakaian ala militer, memasuki gedung Inland Regional Center, dan melepaskan tembakan. Setelah beraksi, mereka kabur menggunakan mobil hitam berjenis SUV.

Saat kejadian penembakan berlangsung, orang-orang di sekitar gedung mengunci diri mereka di kantor masing-masing.

“Mereka mengunci diri di kantor. Mereka melihat jenazah-jenazah di lantai,” kata Marcos Aguilera, yang istrinya berada di kantor sebelah gedung Inland Regional Center saat penembakan terjadi.

Marcos Aguilera mengaku istrinya berhasil kabur dan luput dari maut.

Empat jam setelah serangan, polisi mengepung sebuah kendaraan SUV di sebuah kawasan permukiman di Kota San Bernardino. Ada bekas tembakan di kaca jendela kendaraan itu.

Namun, polisi tidak mengonfirmasi apakah pengepungan kendaraan itu berkaitan dengan insiden penembakan di Inland Regional Center. Polisi mengatakan satu orang tewas dalam peristiwa pengepungan.

Kini, aparat masih berada di lokasi sekitar kendaraan SUV dan menggeledah rumah-rumah di kawasan tersebut.

Terorisme?

Badan Investigasi Federal (FBI) mengaku belum mengetahui apakah insiden penembakan merupakan serangan teroris. Namun, kepolisian setempat menduga kejadian itu amat mungkin adalah terorisme domestik.

“Mereka belum bisa mengaitkan secara langsung apakah ini adalah serangan teroris, menyusul serangan di Paris. Kalaupun ini serangan teroris, mungkin semacam teroris yang dikembangkan di sini, di AS,” kata wartawan BBC, James Cook, yang berada di San Bernardino.

Dalam laporannya, Cook mengatakan bus-bus dipenuhi orang-orang yang dibawa menjauh dari lokasi kejadian. Sementara, gedung-gedung di sekitar dalam kondisi ditutup.

Presiden AS Barack Obama merespons insiden penembakan itu.

“Satu hal yang kami tahu ialah kami memiliki pola penembakan massal di negara ini yang tidak ada bandingannya di manapun di dunia. Ada beberapa langkah yang bisa kami ambil, tapi tidak bisa meniadakan semua insiden, melainkan memastikan tidak sering terjadi,” kata Obama.

Inland Regional Center ialah pusat layanan sosial yang menitikberatkan bantuan kepada para penyandang difabel, seperti autisme dan masalah kesehatan mental.

Penembakan di tempat itu terjadi kurang dari sepekan setelah insiden penembakan di klinik keluarga berencana di Negara Bagian Colorado menewaskan tiga orang dan mencederai sembilan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com