Menurut pernyataan tersebut, masalah itu telah dibahas Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mesir, Tarek Kabil, dan rekannya dari Rusia, Denis Manturov, dalam sebuah pertemuan di Uni Emirat Arab.
"Mesir tertarik untuk memenuhi kebutuhan pasar Rusia, terutama barang-barang yang berasal dari Turki, mengingat keputusan Rusia membatasi impor dari Turki ke pasar Rusia untuk buah-buahan dan sayuran-sayuran hingga 66 persen, serta pakaian dan kulit," kata pernyataan itu.
Hubungan Rusia dan Turki tegang setelah jatuhnya jet tempur Rusia Su-24 di wilayah udara Suriah setelah ditembak Angkatan Udara Turki pada Selasa lalu.
Hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani keputusan untuk meningkatkan keamanan nasional dan memberlakukan sejumlah sanksi ekonomi terhadap Turki, termasuk pembatasan tenaga kerja, perjalanan, dan perdagangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.