PARIS, KOMPAS.com
- Presiden Joko Widodo menyebut serangan bom di Paris tak berhubungan dengan agama, suku, dan ras.Hal itu disampaikan Presiden saat mengawali pidatonya dalam Conference of Parties (COP) 21 pada Konvensi Kerangka Kerja Sidang PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Paris, Perancis, Senin (30/11/2015).
"Duka cita kami yang dalam atas aksi teror di Paris tanggal 13 November 2015, yang menelan korban sipil yang tidak berdosa," kata Presiden.
"Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menegaskan, Islam mengajarkan perdamaian Islam mengajarkan toleransi. Tindakan teror tersebut tidak ada kaitannya dengan agama, bangsa dan ras apapun," tegas Presiden lagi.
Presiden lalu mengatakan, kehadirannya di Paris untuk memberikan dukungan politik yang kuat atas suksesnya COP 21.
"Sebagai salah satu negara pemilik hutan terbesar yang menjadi paru paru dunia, Indonesia telah memilih untuk menjadi bagian dari solusi," kata Presiden.
"Pemerintah yang saya pimpin, akan membangun Indonesia dengan memperhatikan lingkungan," ungkap Jokowi lagi.
Lebih jauh, Presiden pun mengatakan, Indonesia baru mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan gambut. "El Nino yang panas dan kering telah menyebabkan upaya penanggulangan menjadi sangat sulit, namun telah dapat diselesaikan," kata Presiden.
"Penegakan hukum secara tegas, dilakukan langkah preventif, telah disiapkan dan sebagian mulai diimplementasikan restorasi ekosistem gambut dengan pembentukan Badan Restorasi Gambut," papar Presiden lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.