Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Hentikan Impor Produk Pertanian dari Turki

Kompas.com - 27/11/2015, 16:27 WIB
KOMPAS.com - Rusia marah karena jet tempur miliknya, Su-24, ditembak jatuh Turki di perbatasan Suriah, Selasa lalu. Negara Beruang Merah ini pun memberikan sanksi ekonomi kepada Turki.

Salah satunya adalah pelarangan penjualan komoditas Turki ke Rusia. Komoditas terbesar adalah buah-buahan dan sayur-sayuran.

Gennady Onishchenko, mantan inspektur sanitasi yang kini menjabat staf perdana menteri Rusia, Rabu (25/11/2015), mengatakan bahwa "setiap tomat Turki" yang dibeli di Rusia berdampak pada ekonomi negara tersebut dan membuat Turki bisa membeli roket yang mungkin akan ditembakkan ke pesawat tempur Rusia.

Komentar tersebut muncul di tengah tingginya ketegangan antara dua negara setelah pesawat Su-24 milik Rusia ditembak jatuh di perbatasan Turki-Suriah.

Kini, menteri pertanian Rusia semakin menambah ketegangan tersebut dengan mengumumkan bahwa sekitar 15 persen dari produk Rusia tidak memenuhi standar keamanan Rusia. Pengawasan kini diperketat, dan konsekuensinya serius buat eksportir Turki.

Negara tersebut mengekspor produk pertanian dan makanan yang nilainya melebihi €1 miliar atau lebih dari Rp14 triliun ke Rusia tahun ini. Sekadar catatan, 20 persen dari sayuran impor di Rusia berasal dari Turki.

Moskwa bisa memenuhi kebutuhan buah dan sayurnya dengan membeli dari negara lain, seperti Iran, Israel, Maroko, Azerbaijan, Cina, Afrika Selatan, dan Argentina, kata menteri pertanian.

Meski begitu, belum jelas bagaimana dampak dari larangan makanan Turki terhadap harga dan pasokan.

Namun keterkaitan antara makanan dan kebijakan luar negeri di Rusia bukan hal baru. Dari mulai wine Georgia, apel Polandia, susu Lithuania, atau keju Uni Eropa, kebijakan "keamanan" impor pangan Rusia selalu sejalan dengan kebijakan politik luar negerinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com