Rusia kemarin meningkatkan kampanye bom ke para pemberontak Suriah di daerah yang dekat dengan lokasi jatuhnya jet tempur Su-24.
Kampanye serangan udara juga diikuti oleh Amerika Serikat dan Perancis yang membuat militan ISIS kian kalang kabut.
Salah seorang penduduk Raqqa, wilayah yang dikuasai ISIS, mengatakan, "Banyak militan dan juga polisi agama mulai ketar-ketir."
"Mereka mengira pesawat tanpa awak milik Anda bisa memberitahukan siapa Daesh (istilah lain dari ISIS) itu, siapa yang membawa senjata tersebut."
Menurut warga yang enggan disebutkan namanya itu, beberapa militan ISIS bahkan enggan membawa senjata pada siang hari. Mereka juga memakai pakaian sipil demi menghindari jadi target sasaran.
"Mereka tidak memakai seragam militer khas Daesh," katanya.
Sebagian dari mereka juga mengalami ketakutan untuk melakukan eksekusi mati para sandera di depan kerumunan orang. Mereka takut menjadi target serangan bom pesawat tempur F16.
"Melawan warga sipil, mereka memang sangat berani. Namun, ketika ada jet tempur dan pesawat pengebom dari Barat, mereka ketakutan."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.