Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu WNI Pendukung ISIS Tewas Ditembak Tentara Filipina

Kompas.com - 27/11/2015, 14:45 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Seorang warga negara Indonesia (WNI), yang merupakan anggota geng kriminal yang menyatakan janji setia kepada ISIS, tewas dalam baku tembak dengan aparat militer di Filipina selatan.

Belum ada rincian tentang identitas WNI itu. Pihak militer Filipina, Jumat (27/11/2015), hanya menyatakan bahwa orang itu merupakan salah satu dari delapan anggota geng kriminal yang berjanji setia kepada kelompok militan ISIS yang tewas dalam baku tembak dengan militer.

Juru bicara militer di daerah selatan itu, Mayor Filemon Tan, mengatakan, para bandit itu berasal dari kelompok Ansar al-Khalifa, sebuah kelompok kecil yang menyatakan dukungan terhadap ISIS dalam sebuah video yang beredar di internet tahun lalu.

Tan mengatakan, militer telah memverifikasi laporan intelijen bahwa satu dari delapan orang yang tewas itu merupakan warga negara Indonesia.

Pertempuran yang menewaskan orang-orang itu terjadi pada Kamis lalu di Palimbang, sebuah kota terpencil di Filipina selatan.

Militer negara itu mengatakan, dukungan terhadap ISIS, yang mengontrol wilayah luas di Suriah dan Irak, di Filipina terbatas pada para bandit lokal yang mengklaim kesetiaan kepada kelompok itu. Namun, pihak militer mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa geng kriminal itu mendapat dukungan dari militan ISIS.
 
Tan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa lima bendera hitam mirip dengan yang digunakan para petempur ISIS ditemukan dari bandit-bandit itu setelah bentrokan tersebut.

Sejumlah kelompok kriminal di Filipina selatan sering menculik orang demi uang tebusan.

Kelompok Ansar al-Khalifa yang relatif baru dan telah memeras para pengusaha serta mencuri ternak petani, sejauh ini, tidak terbukti punya kaitan dengan ISIS, kata juru bicara Militer Nasional Kolonel Restituto Padilla.

"Kelompok itu mencoba untuk menunggangi popularitas ISIS, tetapi mereka tidak benar-benar ISIS," katanya kepada AFP. "Kami melihat mereka sebagai kelompok kriminal belaka."

Kelompok pemberontak Filipina yang lebih besar, yaitu Abu Sayyaf, juga telah berjanji setia kepada ISIS. Kelompok Abu Sayyaf, yang dimasukkan sebagai sebuah organisasi teroris oleh Amerika Serikat, masih menahan setidaknya empat warga negara asing sebagai sandera dan menuntut uang tebusan jutaan dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com