Syrian Observatory for Human Rights yang bermarkas di Inggris mengatakan sebagian besar tewas ketika pos pemeriksaan di sekitar kota diserang.
Dilaporkan juga bahwa keluarga pemimpin ISIS mulai meninggalkan Raqqa menuju kota Mosul, Irak, daerah kekuasaan ISIS di luar Suriah.
Kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS melaporkan dalam serangan udara itu tidak ada korban yang jatuh.
Kantor berita Amaq melaporkan pada hari Senin dan Selasa bahwa pesawat tempur Perancis hanya menyerang "lokasi tidak penting".
Syrian Observatory, yang memiliki jaringan informan di lapangan, mengatakan lebih dari 33 milisi diyakini terbunuh dalam serangan, tetapi jenazah mereka hancur sehingga sulit untuk mengetahui jumlah korban secara pasti.
Fasilitas ISIS yang diserang - termasuk pusat amunisi dan komando - telah ditinggalkan sehingga yang tersisa hanyalah penjaga di gerbang, tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.