Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Ancam Potong Lidah Siapa Pun yang Mengucapkan Kata Ini

Kompas.com - 17/11/2015, 18:08 WIB
KOMPAS.com — Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebenarnya memiliki nama lain. Namun, istilah lain ini sangat dibenci oleh kalangan ISIS sendiri.

Nama yang dimaksud adalah "Daesh". Dikutip Mirror Online, istilah Daesh kian populer pasca-penyerangan di Paris pada Jumat (13/11/2015) lalu.

Presiden Perancis sempat menyebut nama tersebut dalam pidato menyusul tragedi tersebut. Dia menyatakan, serangan di Paris "dikobarkan oleh tentara teroris, tentara jihadis, dan Daesh".

Kata Daesh juga disebutkan seorang peretas dari kelompok Anonymous dalam tweet perlawanan terhadap ISIS.

Arti Daesh

Daesh adalah sebuah akronim untuk frasa Arab al-Dawla al-Islamiya al-Iraq al-Sham (Negara Islam Irak dan Mediterania).

Pada dasarnya, Daesh adalah kata lain dari ISIS. Namun, tampaknya militan ISIS tidak menyukai kata tersebut.

Mengapa? Karena kata itu sama dengan istilah Arab, "Daes", yakni seseorang yang meremukkan sesuatu di bawah kaki, dan mirip dengan "Dahes", yang berarti orang yang menabur perselisihan.

Potong lidah

Pada Januari lalu, Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan bahwa dia akan mulai menggunakan kata Daesh untuk mengacu kepada ISIS.

"ISIS benci disebut dengan istilah ini dan apa yang tidak mereka sukai punya daya tarik alamiah bagi saya," kata Abbott.

Istilah Daesh ini kemudian dipakai oleh Presiden Perancis Francois Hollande dan Sekretaris Negara AS John Kerry.

Menurut NBC, ISIS dikabarkan mengancam akan memotong lidah siapa pun yang memakai istilah itu.

Evan Kohlmann, seorang analis keamanan nasional, kepada NBC mengatakan, "Itu (Daesh) adalah istilah yang menghina dan bukan sesuatu yang harus diucapkan orang sekalipun kamu tidak menyukai mereka."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com