Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Jatuhnya Pesawat Metrojet Rusia Masih Misterius

Kompas.com - 03/11/2015, 16:32 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Komisi pengusut penyebab kecelakaan pesawat terbang Metrojet di Moskwa menduga keras bahwa pesawat hancur di ketinggian saat terbang.

Namun disebutkan, terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai penyebabnya. Sejauh ini tim penyidik jatuhnya pesawat penumpang ke kawasan Semenanjung Sinai di Mesir tidak menyinggung adanya serangan teror.

Ketua komite penerbangan Rusia, Viktor Sorochenko, setelah meninjau lokasi jatuhnya pesawat mengatakan, pada pandangan pertama, sulit menarik perkiraan penyebab kecelakaan.

"Pesawat pecah di udara dan puingnya tersebar di area cukup luas," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah kelompok yang mengaku sayap Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku menembak jatuh pesawat. Tetapi, para penyidik dari Rusia dan Mesir menyangsikan klaim ini.

Menanggapi klaim ISIS itu, Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi juga menyerukan agar semua pihak bersabar menunggu hasil pengusutan.

Saat ini jenazah para korban telah diterbangkan balik ke bandara St Petersburg. Di sana, para petugas forensik akan mulai melakukan identifikasi dengan bantuan sampel DNA.

Tim forensik dikoordinasi oleh Wakil Gubernur St Petersburg Igor Albin yang juga mengatur pemulangan jenazah yang sudah teridentifikasi kepada keluarganya. Sekitar 114 jasad penumpang telah diangkut menggunakan pesawat Iljushin Il-76 yang lepas landas dari bandara Kairo.

Pesawat naas itu mengangkut para turis yang baru saja kembali berlibur dari kawasan wisata pantai Sharm el-Sheikh di Mesir. Semua penumpang yang berjumlah 224 orang dan awak pesawat dinyatakan tewas. Pejabat di Moskwa menyebutkan, ini merupakan kecelakaan terberat dalam sejarah penerbangan di Rusia.

Tim evakuasi dilaporkan berhasil menemukan kedua black box pesawat naas itu. Tim keselamatan penerbangan Mesir sedang melakukan analisisnya. Sebuah tim pakar dari Irlandia yang diperbantukan dalam analisis black box mengatakan, hasilnya optimistis bisa diumumkan dalam beberapa hari. (as/vlz (afp, dpa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com