KOMPAS.com - Pengamat pemilu dari organisasi kerja sama Eropa mengkritik pemerintah Turki karena memperketat media menjelang pemungutan suara dalam pemilihan umum, Minggu (1/11/2015) lalu.
Ketua misi OSCE, Ignacio Sanchez Amor, mengakui bahwa warga Turki bisa memilih partai-partai politik alternatif.
Namun, dia menambahkan pengekangan kebebasan mengungkapkan pendapat telah membatasi akses para pemilih atas pendapat-pendapat yang berbeda.
Keprihatinan atas kebebasan media meningkat menjelang pemilihan umum setelah pekan lalu polisi menggerebek kantor dua stasiun TV di Ankara dan Istanbul yang kritis atas pemimpin Turki.
Kubu pemerintah, Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP, meraih sekitar 50 persen suara yang berarti menguasai mayoritas kursi di parlemen.
Kemenangan AKP ini dilihat sebagai kemenangan pribadi atas Presiden Recep Tayyip Erdogan dan pesannya tentang stabilitas. Apalago, kemenangan ini menyusul kekerasan selama beberapa pekan dengan kelompok militan Kurdi.
Sementara Perdana Menteri, Ahmet Davutoglu, saat merayakan kemenangan partainya menegaskan pemerintah akan membangun kembali Turki bersama semua elemen masyarakat lain.
"Tidak ada yang kalah, semuanya menang. Kita akan membangun kembali Turki yang baru bersama semua elemen rakyat," ujarnya.
Presiden Erdogan meminta pemilihan umum yang kedua pada tahun ini setelah AKP pada bulan Juni kehilangan mayoritas di parlemen--dan gagal membentuk pemerintahan koalisi--untuk pertama kalinya dalam waktu 13 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.