Peta konflik
Namun, yang paling mengkhawatirkan dan bisa menjadi mimpi buruk adalah bahwa perang tanding yang dilancarkan koalisi global anti-ISIS terhadap pasukan pendukung Assad milik Putin akan mengarah pada ambang konflik besar-besaran.
"Kepentingan utama Kremlin adalah mempertahankan rezim pro-Rusia di Suriah," lanjut dia.
Ketelibatan China akan berdampak lebih rumit. Dikhawatirkan, China melancarkan serangan udara terhadap ISIS sebagai kedok untuk menyerang pemberontak di Suriah.
Ada juga kekhawatiran Barat bahwa Rusia berusaha menyebarkan pengaruhnya di berbagai daerah di Suriah, terutama pada Muslim Syiah Irak dan Iran yang dibenci ekstremis seperti ISIS.
Irak kemungkinan mengikuti pemimpin Suriah yang meminta bantuan Rusia untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS. Hal itu merupakan hasil rencana mata-mata Putin yang dilakukan berbulan-bulan.
Iran sudah mengizinkan Rusia untuk terbang di wilayah udaranya. Dua aliansi rival yang kuat sudah muncul di Timur Tengah, mengingatkan pada sebuah formasi Perang Dunia I.
Ketegangan memuncak di tengah laporan bahwa pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Bahgadadi, telah diselundupkan ke tempat jauh dalam "kondisi yang tak diketahui" setelah konvoinya dibom oleh Angkatan Udara Irak.
Putin mengecam Barat bahwa "mereka memerangi terorisme, tetapi tidak menunjukkan hasil."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.