Para pejabat semula mengatakan bahwa ledakan tanggal 28 September itu adalah masalah mesin. Tetapi, mereka mengatakan pada Selasa (6/10/2015) bahwa bukti yang dihasilkan para pakar forensik menunjukkan ada orang yang bermaksud membunuh Yameen.
Dua petugas keamanan telah ditangkap, tetapi belum jelas apakah mereka terlibat dalam persekongkolan itu.
Ledakan tersebut mengguncang kapal yang membawa Presiden dan rombongannya ketika kapal itu sedang menuju ibu kota, Male. Yameen tidak mengalami cedera, tetapi istrinya dan dua orang lainnya luka-luka.
Maladewa adalah tempat wisata yang terkenal di dunia, tetapi telah diguncang oleh penangkapan dan peradilan mantan Presiden Mohamed Nasheed. Pengadilan menghukumnya 13 tahun penjara karena memerintahkan penangkapan seorang hakim yang dituduh korup ketika ia menjabat presiden tiga tahun yang lalu.
PBB memutuskan pekan lalu bahwa peradilan itu ilegal dan telah memerintahkan pembebasan Nasheed.
Para pengacara hak asasi manusia mengatakan, mereka khawatir Maladewa semakin tidak moderat dan mengarah ke ekstremisme, dan mengemukakan bahwa ribuan kaum muda dari kepulauan itu telah bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.