Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Rusia Jadi Penyebab Perang Dunia II, Polandia Meradang

Kompas.com - 27/09/2015, 02:53 WIB

WARSAWA, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia di Warsawa memicu kontroversi setelah menuding Polandia sebagai penyebab pecahnya Perang Dunia II. Pernyataan ini semakin memanaskan hubungan kedua negara.

Dubes Rusia Sergey Andreev pada Jumat (25/9/2015), menggambarkan invasi Uni Soviet ke Polandia pada 1939 sebagai langkah bela diri bukan agresi.

Komentar itu membuat Kementerian Luar Negeri Polandia, Sabtu (26/9/2015), mengatakan Dubes Rusia sudah mengingkari sejarah dan mencoba melakukan justifikasi atas kejahatan yang dilakukan Uni Soviet.

"Kebijakan Polandia yang memicu bencana pada September 1939, karena selama dekade 1930-an Polandia berulang kali memblokade pembentukan koalisi untuk melawan Hitler. Sehingga, Polandia juga bertanggung jawab atas bencana yang kemudian terjadi," ujar Andreev dalam sebuah wawancara televisi.

Kementerian Luar Negeri Polandia menyatakan sangat terkejut dan mewaspadai pernyataan Dubes Andreev itu. Bahkan, Menlu Polndia Grzegorz Schetyna pada Senin (29/9/2015) akan memanggil Andreev untuk menjelaskan pernyataannya itu.

"Pernyataan yang diberikan seorang perwakilan tertinggi Rusia di Polandia ini mengingkari kebenaran sejarah dan merupakan interpretasi munafik atas peristiwa yang dilakukan di masa kekuasaan Stalin dan komunis," demikian pernyataan Kemenlu Polandia.

Perdan Menteri Polandia Ewa Kopacz juga menyatakan ketidaksukaannya terhadap pernyataan Dubes Rusia itu. "Peran seorang duta besar yang ditempatkan di sebuah negara seharusnya berupaya menciptakan keharmonisan dan hubungan persahabatan antarnegara," ujar PM Kopacz.

Perang Dunia II dimulai setelah Nazi Jerman dan Uni Soviet menandatangani pakta tak saling menyerang pada 1939. Dalam pakta itu termasuk pembagian Polandia dan negara-negara Eropa Timur lainnya.

Tak lama setelah pakta itu diteken, Jerman menyerang Polandia dari arah barat, diikuti serangan Uni Soviet dari arah timur 16 hari kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com