Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah WNI yang Luka-luka di Mina Diduga Mencapai Belasan

Kompas.com - 26/09/2015, 05:33 WIB

KOMPAS.com - Belasan jemaah haji Indonesia termasuk di antara 830 korban luka dalam kecelakaan Mina yang menewaskan sedikitnya 717 orang, namun pemerintah masih terus mengeceknya lebih lanjut.

Dikatakan Hadi Rahman, staf khusus menteri agama dalam percakapan telepon dari Mina, seorang di antara jemaah Indonesia itu menderita luka cukup parah.

"Tapi lukanya apa, nanti masih harus diteliti lebih jauh," kata Hadi Rahman kepada Ging Ginanjar dari BBC Indonesa.

"Juga jumlah pasti korban luka warga Indonesia, nanti kami kumpulkan datanya dulu. Yang jelas, lebih dari sepuluh orang."

Para korban dirawat di dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Mina Tahrir dan Rumah Sakit An Nur.

"Pihak rumah sakit langsung merawat para korban, dan mereka tidak menghubungi kami. Jadi kami harus mengecek sendiri satu per satu para pasien, untuk memastikan apakah ada orang Indonesia."

"Sejauh ini sudah ada beberapa belas orang yang pasti merupakan jemaah Indonesia yang terluka. Namun jumlah pastinya masih terus disusun, karena kami masih terus mengecek pasien-pasien lain -seluruh delapan ratusan korban itu."

Ia menyebut, ada beberapa yang disebutkan orang Indonesia, ternyata bukan.

"Kami diberitahu, ada warga Indonesia, ternyata setelah didatangi, orang Malaysia atau Filipina. Atau tidak bisa bahasa Indonesia," kata Hadi Rahman pula.

Mengenai korban yang meninggal, Hadi menyebut, yang sudah bisa dipastikan warga Indonesia baru tiga orang.

Memang ada dua jenazah yang dilaporkan sebagai warga Indonesia, "Ini masih harus dipastikan dulu," katanya.

Sedikitnya 717 orang tewas menyusul kekacauan akibat berdesak-desakannya ratusan ribu jemaah yang melaksanakan ritual lempar jumrah, di Mina, Kamis (24/9).

Kecelakaan lain terjadi sekitar dua pekan sebelumnya, ketika sebuah alat derek jatuh di kompleks Masjidil Haram, menewaskan 111 jemaah, termasuk 11 jemaah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com