Para menteri Polandia, Hongaria, Ceko, dan Slowakia bertemu untuk membahas rancangan ketetapan yang mereka tolak tentang kuota penyebaran pengungsi.
Sejumlah negara anggota Uni Eropa menginginkan agar para pengungsi disebar lebih merata.
Jerman dan Perancis termasuk dua negara yang sangat mendukung rancangan ketetapan untuk membagi beban penempatan pengungsi yang masuk Eropa lewat Yunani, Italia, dan Hongaria.
"Mereka menggilas kita," kata PM Hongaria Victor Orban. "Mereka tak sekadar menggedor, tetapi juga menjebol pintu-pintu kita."
"Perbatasan-perbatasan kita tengah terancam. Hongaria sedang berada di bawah ancaman, begitu pula seluruh Eropa," kata PM Orban, beberapa saat sebelum parlemen Hongaria mengesahkan undang-undang yang memberi kekuasaan tambahan kepada militer dalam menangani pengungsi.
Undang-undang baru itu memberi kewenangan kepada tentara Hongaria untuk menggunakan peluru karet, gas air mata, dan senapan pelepas jaring untuk menangani para pengungsi di perbatasan-perbatasannya. Dilaporkan kantor berita Agence France-Presse, polisi juga akan mendapat kewenangan memasuki rumah-rumah penduduk untuk mencari orang yang mereka anggap memasuki negeri itu secara ilegal.
Selasa (22/9/2015) ini para menteri hukum dan menteri dalam negeri negara-negara Uni Eropa akan berunding di Brusel, untuk membahas dan mengambil keputusan tentang ke mana -dan bagaimana para pengungsi itu ditempatkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.