“Umat Kristen selalu diimbau agar mengesampingkan niat dan kehendak sendiri, keinginan berkuasa, dan sebaliknya memusatkan perhatian pada orang-orang paling rentan,” katanya.
“Kita semua diminta, bahkan didesak, oleh Yesus agar saling mengasihi dan tidak menghakimi tetangga kita.”
Paus juga singgah ke rumah mantan diktator Kuba Fidel Castro di Havana. Didampingi keluarga Castro, kedua orang itu bertemu dalam apa yang disebut Vatikan sebagai suasana yang sangat informal dan ramah. Mereka juga bertukar hadiah buku.
Paus juga dijadwalkan bertemu Presiden Raul Castro, adik Fidel; melangsungkan doa malam dengan sejumlah pendeta; dan berbicara di hadapan kaum muda di sebuah pusat kebudayaan.
Paus dan Vatikan ikut berperan dalam negosiasi berbulan-bulan antara Kuba dan Amerika tahun lalu, yang menghasilkan normalisasi hubungan diplomatik kedua negara setelah 53 tahun. Amerika dan Kuba telah membuka lagi kedutaan besar mereka di Havana dan Washington.
Ini adalah kunjungan ketiga seorang paus ke Kuba sejak Paus Yohanes Paulus tahun 1998 dan Paus Benediktus tahun 2012.
Dari Kuba, Fransiskus akan menuju Amerika di mana ia dijadwalkan bertemu Presiden Barack Obama, berpidato di hadapan Kongres, dan berbicara dalam sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York. [th/ii]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.