Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Kebun Binatang Tewas Diserang Harimau Sumatera

Kompas.com - 21/09/2015, 15:10 WIB
SELANDIA BARU, KOMPAS.com — Seekor harimau yang menerkam penjaga kebun binatang di Selandia Baru hingga korban tewas tidak akan dibunuh. Sebab, serangan itu sejalan dengan naluri alamiah hewan buas tersebut, demikian diungkapkan pejabat kebun binatang, Senin (21/9/2015).

Samantha Kudewah, penjaga kebun binatang yang berpengalaman itu, tewas setelah diserang harimau sumatera yang dipanggil Oz di Hamilton Zoo, Auckland selatan.

Dewan Hamilton, yang mengelola kebun binatang, menggambarkan kematian Kudewah sebagai sebuah tragedi, tetapi akan menjadi tindakan sia-sia jika membunuh kucing besar itu.

"Meskipun ada risiko bagi profesi penjaga kebun binatang yang melatih kucing-kucing besar itu seperti Oz, tetapi tidak ada risiko yang lebih luas lagi ke depannya. Tidak ada alasan bagi kita untuk mematikan Oz," jelas General Manager Komunitas Dewan Hamilton, Lance Vervoort, dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

"Ini panggilan kami, dan keputusan mengistirahatkan Oz semata-semata dengan kami. Oz adalah hewan yang berarti bagi spesiesnya. Ia adalah bapak dari dua anaknya. Dia penting untuk keberlanjutan program konservasi hewan langka," lanjut dia.

Vervoort menambahkan, "Pandangan luas yang dipegang profesional kebun binatang ialah bahwa serangan Oz murni karena naluri alamiahnya."

Keputusan manajemen kebun binatang untuk tidak membunuh harimau tersebut muncul setelah adanya petisi online yang menentang eutanasia (pembunuhan secara medis) terhadap Oz. Petisi itu ditandatangani oleh 5.000 orang. Bahkan ada pula halaman Facebook "Help Save Oz" yang mendapat 10.000 suka.

Hingga saat ini, kepolisian dan otoritas setempat masih menyelidiki bagaimana Kudewah bisa terbunuh dan Vervoort mengatakan, dia tidak bisa mengomentari soal prosedur manajemen harimau hingga investigasi rampung.

Sementara itu, kolega Kudewah, Catherine Nicholas, mengatakan bahwa temannya yang berusia 43 tahun adalah seorang pelestari satwa yang bersemangat. Menurut dia, ibu dari dua anak itu adalah ahli program pengembangbiakan satwa langka dan sudah dikenal secara dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com